Kupang – Seputar Jagat News. 10 Mei 2025, Suasana berbeda tampak di halaman Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat pagi (9/5). Tidak hanya para jaksa dan pegawai kejaksaan yang hadir, tetapi juga puluhan prajurit TNI yang turut serta dalam kegiatan senam pagi bersama. Kegiatan ini menjadi penanda resmi dimulainya kerja sama pengamanan antara Kejati NTT dan TNI, sebagai bagian dari penguatan sinergi lintas lembaga dalam menjaga stabilitas hukum dan keamanan di wilayah NTT.
Kepala Kejati NTT, Zet Tadung Allo, menjelaskan bahwa pihaknya secara resmi mengundang bantuan personel TNI untuk memperkuat sistem pengamanan kantor kejaksaan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Permintaan tersebut disampaikan melalui surat resmi tertanggal 7 Mei 2025, yang kemudian ditindaklanjuti melalui pertemuan bersama Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti, Brigjen TNI Joao Barreto Nunes, pada Kamis (8/5).
Sebagai tindak lanjut, TNI menurunkan 1 SST (Satuan Setingkat Peleton) atau sekitar 30 personel ke Kantor Kejati NTT, serta menempatkan 1 regu atau sekitar 10 personel di sejumlah kantor Kejaksaan Negeri di NTT.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari undangan resmi Kejati NTT. Kami sepakat untuk mendukung pengamanan kantor kejaksaan sebagai bagian dari menjaga tugas penegakan hukum,” ujar Brigjen Joao dalam keterangannya, Jumat (9/5/2025).
Kajati Zet menyoroti bahwa sinergi ini bukanlah hal baru. Menurutnya, kejaksaan dan TNI memiliki hubungan emosional dan historis yang telah lama terjalin. Ia bahkan menyebut bahwa beberapa mantan Jaksa Agung RI berasal dari kalangan militer, mencerminkan kedekatan institusional yang tidak hanya simbolis, tetapi juga strategis.
“Ini menunjukkan adanya kedekatan institusional yang tidak hanya bersifat simbolik tetapi juga strategis,” ujarnya.
Lebih lanjut, kerja sama ini disebut sebagai bagian dari tindak lanjut arahan Jaksa Agung RI melalui Jaksa Agung Muda Pidana Militer (Jampidmil), khususnya dalam memperkuat koordinasi teknis antara Kejati dan Kodam. Pembahasan serupa juga telah dilakukan dalam Zoom Meeting bersama Asisten Operasi (Asops) TNI, yang menekankan pentingnya perlindungan terhadap institusi kejaksaan.
Brigjen Joao menegaskan bahwa TNI berkomitmen untuk mendukung stabilitas keamanan daerah dan supremasi hukum. Ia menilai bahwa kehadiran TNI bukan semata-mata pengamanan fisik, melainkan bagian dari pembangunan sistem keamanan terpadu yang mendukung fungsi penegakan hukum yang adil dan efektif.
“Dukungan ini mencerminkan komitmen TNI dalam menjaga stabilitas daerah sekaligus menjadi bagian dari penguatan sinergi lintas sektor dalam menjaga supremasi hukum,” tegasnya.
Ia berharap kerja sama ini dapat menjadi model kolaborasi antar-lembaga yang bisa diterapkan di wilayah lain di Indonesia.
Menariknya, kesepakatan strategis ini ditutup dengan suasana santai dan penuh keakraban lewat senam pagi bersama yang digelar di lapangan upacara Kejati NTT pada pukul 07.00 WITA. Para pejabat utama Kejati dan Korem 161/Wirasakti tampak berbaur dan berolahraga bersama, menciptakan suasana harmonis antar institusi.
“Kegiatan ini bukan sekadar olahraga rutin, tetapi menjadi simbol nyata dari kekompakan dan sinergi antar lembaga,” kata Zet Tadung Allo.
Dengan kolaborasi ini, Kejaksaan Tinggi NTT dan TNI berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung pelaksanaan tugas penegakan hukum secara maksimal di wilayah Nusa Tenggara Timur. (Red)