Mentan Amran Sulaiman Coret Calon Pejabat Titipan Keluarga: “Ini Kementerian, Bukan Perusahaan Keluarga”

menteri pertanian mentan ri amran sulaiman di kantor kementerian pertanian ri pada selasa pagi 2942025 cnbc indonesiamartyasar 1745899537162 169
8 / 100

Jakarta — Seputar Jagat News. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menunjukkan komitmennya dalam menerapkan prinsip meritokrasi di tubuh Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam sebuah pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat (2/5/2025), Amran secara tegas menolak intervensi pihak keluarga yang mencoba menitipkan calon pejabat.

Momen ini menjadi sorotan publik setelah Amran mengungkap bahwa dirinya dihubungi langsung oleh keluarganya untuk mendukung seorang kandidat tertentu. Alih-alih mengabulkan permintaan tersebut, Amran justru mencoret nama kandidat itu dari daftar pelantikan.

“Ini ada kemarin, seharusnya saya lantik. Namun, tadi malam saudara saya mengirim pesan singkat memberikan rekomendasi. Saya langsung putuskan untuk mencoret dan tidak melantiknya pagi ini,” tegas Amran, dikutip Senin (5/5/2025).

Amran menekankan bahwa prinsip meritokrasi adalah fondasi yang tak bisa ditawar dalam seleksi pejabat di Kementan. Pengangkatan pejabat, menurutnya, hanya bisa dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, integritas, kinerja, serta moralitas. Tak ada tempat bagi kedekatan personal, relasi keluarga, atau pengaruh politik dalam pengisian jabatan struktural.

“Siapa pun bisa naik jabatan asal mampu bekerja dengan baik. Semua kinerja terukur dan langsung saya evaluasi. Jika malas, lebih baik mundur. Negara tidak bisa menunggu; jika menjabat, harus kerja keras,” tegas Amran.

Kebijakan ini telah menjadi ciri khas gaya kepemimpinan Amran sejak periode pertamanya menjabat sebagai Menteri Pertanian pada 2014, dan terus konsisten dilanjutkan sejak dirinya kembali memimpin kementerian pada 2024.

Lebih lanjut, Amran menggarisbawahi bahwa semua jabatan di Kementan adalah amanah rakyat dan negara yang harus dipegang oleh mereka yang benar-benar layak. Upaya titip-menitip jabatan, meski datang dari orang terdekat sekalipun, menurutnya merupakan bentuk ketidakadilan terhadap ribuan pegawai lain yang berjuang secara profesional.

“Jabatan adalah amanah dan harus dipegang oleh orang yang layak berdasarkan kinerja, bukan kedekatan atau relasi pribadi. Jika saya angkat seseorang yang dititip, bagaimana perasaan ribuan orang yang berkompetisi secara sehat? Ini kementerian, bukan perusahaan keluarga,” tandasnya.

Amran juga membuka peluang yang luas bagi semua pegawai di lingkungan Kementan—tanpa memandang eselon atau latar belakang—untuk mendapatkan promosi jabatan. Syaratnya hanya satu: kontribusi nyata bagi kemajuan sektor pertanian nasional.

Sikap tegas Amran ini mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan, terutama di tengah meningkatnya tuntutan publik terhadap transparansi dan profesionalisme dalam birokrasi. Langkah ini dinilai sebagai contoh nyata bahwa integritas dan keberanian dalam memegang prinsip dapat menjadi landasan kuat dalam membangun lembaga pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada kinerja. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *