Sukabumi – Seputar Jagat News. Senin, 20 Mei 2024. Tujuan berdirinya PKBM adalah, memperluas kesempatan warga masyarakat khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah.
Informasi yang dihimpun oleh awak media, PKBM Makmur Npsn P 9926270 yang beralamat Jl. H. Anwari Loji Ciracap RT 027 DS. Ciracap Kec. Ciracap, pengelola Irwan Setiadi SPD dan Ana Nuraeni (istri Irwan Setiadi).
Berdasarkan data PKBM Makmur, mendapatkan dana BOSP dari kementerian pendidikan dan kebudayaan sebesar Rp. 415.950.000. untuk 240 peserta didik (Warga belajar), dengan rincian: Paket A (5 peserta), Paket B (53 peserta), Paket C (182 peserta) Untuk tahun 2022 menerima Rp 329.420.000.
Ketika Awak Media konfirmasi terkait peserta yang beralamat di Desa Pasirpanjang 19/5/2024 kepada kepala Desa Mamat Selamat yang ada dalam daftar peserta Paket C bernama Bagas, dan nama Bagas ini ada 2 dalam daftar, yaitu Bagas ibunya Nina dan Bagas ibunya wiansih.
Kata Kades Mamat “Itu orang yang sama dan Wiansih ini Nenek nya dan bukan ibunya, Bagas tersebut sedang menjalani proses hukum di lapas Warungkiara.” ucapnya.
Selanjutnya Kades Mamat meminta Kadus untuk mengantarkan awak media menemui peserta lainnya yang ada dalam daftar paket C bernama Awa Farhan, ketika ditanya apakah pernah mendaftar dan belajar di PKBM Makmur di Ciracap, Kata Awa “Saya tidak pernah mendaftar ke PKBM Makmur dan juga tidak pernah belajar disana.” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang bernama Aldi dan Anabil Meilansya yang namanya tercantum dalam daftar peserta ketika dihubungi lewat telepon selulernya, Kata Aldi “Saya tidak pernah mendaftar dan sekolah PKBM, setelah lulus dari SMP negeri 2 Ciracap, Saya sekarang sudah bekerja sebagai sopir.” jelasnya.
Demikian juga kata Anabil Meilansya “Saya sekarang sedang bekerja di Tangerang, saya tidak pernah mendaftar ke PKBM maupun mengikuti pelajaran di sekolah tersebut.” ujarnya.
Ketika Awak Media konfirmasi kepada Kepala Desa Caringin Nunggal H. Neji untuk menanyakan warganya yang tercantum sebagai peserta didik Paket C di PKBM Makmur, yang bernama Aen Supendi, Ayu lestari, Aliya Rohali, Asti Ananta, Dimas Kurniawan, Apen, Badruddin, Elis, dan Dede.
Kata Kades H. Neji setelah menghubungi orang orang tersebut melalui sambungan telepon selulernya, “Aen Supendi bekerja di Bandung dan tidak ikut Sekolah PKBM,” ucapnya “Ayu lestari setelah lulus dari SMP 2 Waluran tidak melanjutkan” jelas orang tuanya. “Aliya Rohali lulus SMP Ciracap tidak ikut PKBM Makmur,” jelasnya.
Selanjutnya Adi Taufik Hidayat “Saya lulus SMP negeri 2 Waluran dan tidak ikut PKBM.” Ujarnya. Kata Asti Ananta “Saya melanjutkan ke MA. NURULHIKMAH dan tidak ikut PKBM.” jelasnya. Kata Dimas Kurniawan “Saya tidak pernah mendaftar ke PKBM Makmur.” ucapnya. Kata Abdurohman “Saya pernah mendaftar ke PKBM melalui Marna guru SD dan menyerahkan ijasah asli SMP, Bayar 1jt dan nanti setelah lulus bayar 2jt, Saya mendaftar 2 tahun yang lalu dan tidak pernah mengikuti pembelajaran, hanya pernah sekali ikut Daring mengisi data dirinya.” jelasnya.
Dilain pihak ketika awak media konfirmasi kepada ketua RT 027/007 Loji DS. Ciracap Ade menanyakan tentang keberadaan PKBM Makmur yang berada di wilayah ke RT annya, Kata RT Ade “PKBM tersebut tidak ada di wilayah ke RT annya, tetapi kalau pengelolanya Irwan Setiadi benar ada dialamat tersebut.” ucapnya.
Ketika Awak Media menemui Irwan Setiadi dirumahnya 19/5/2024 untuk menanyakan tentang peserta didik yang diduga Fiktif, Kata Istrinya Ana Nuraeni, “Irwan Setiadi sedang mengawasi pelaksanaan ujian di PKBM nya, Bapak kesana aja.” Ujarnya.
Selanjutnya Awak Media ke PKBM Makmur dan bertemu dengan seorang guru yang bernama Cahya, kata Cahya “Pak Irwan Setiadi alias Eko tidak ada di tempat tadi sebelum Dzuhur keluar.”
Ketika Awak Media menanyakan “Kata istrinya mengawas ujian, dimana peserta didik yang ujiannya?” Cahya menjawab sedang istirahat, padahal sampai jam 14.00 di tunggu tiada satu orang pun yang ujian.
Selanjutnya Awak Media bertanya lagi ke Cahya “Sudah berapa lama jadi guru di PKBM Makmur? dan paket apa yang diajarnya? berapa peserta didik yang diajarnya?”
Kata Cahya “Saya sebenarnya baru dari Tahun 2022 mengajar di PKBM Makmur dan saya guru tetap di SMK swasta Ciracap.” Dirinya juga menjelaskan bahwa “Peserta paket C yang diajarkannya pada hari Sabtu dan Minggu hanya berjumlah dari 10 peserta didik sampai dengan 18 peserta didik setiap kegiatan pembelajaran dan yang hadir orangnya itu dan itu saja.” ungkapnya.
Ketika Awak Media menunjukkan jumlah para peserta didik Paket,A, B, dan C serta jumlah anggaran yang diterima PKBM Makmur, sontak dia terkejut dan kata Cahya “Honor saya kecil pak.” ucapnya.
Selanjutnya awak media menanyakan kepada Cahya apakah dia mengenal daftar tutor dan guru yang diperlihatkan oleh Awak Media, Kata Cahya “Sumi, Dacep, Diko, Kasyati, yus Untung Slamet, saya tidak kenal, tetapi kalau Bayu Irawan, saya kenal dan bertemu 4 kali disini.” Pungkasnya.
Ketika Awak Media meminta tanggapan Wakil Ketua Umum LSM Maung Sagara, Sambodo Ngesti Waspodo tentang hal tersebut, Kata Sambodo “Diduga peserta didik fiktif untuk Paket C menurut jumlah kehadiran hanya 18 orang (182 peserta – 18 peserta = 164 peserta) dan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk yang diduga peserta fiktif sebanyak 164 x Rp 1.800.000 = Rp 295.200.000. belum lagi dari Paket B (53 peserta??) demikian juga yang tahun 2022.”
Lanjut Sambodo “Penilik dan Subkor kesetaraan harus bertanggung jawab, karena diduga melakukan pembiaran terhadap perekrutan peserta atau mungkin saja bersekongkol, Karena hari ini sudah ditangani oleh pihak Kejaksaan Negeri Kab. Sukabumi maka masyarakat meminta untuk dituntaskan permasalahan ini.” pungkasnya.
(H. Setiawan).