JAKARTA – Seputar Jagat News. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah memperdalam penyelidikan terkait peran korporasi yang terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan proyek pekerjaan peningkatan jalan di Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Proyek tersebut sebelumnya mendapat perhatian besar karena dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi dalam proses pengadaan barang dan jasa di pemerintah daerah. Dalam rangka menggali informasi lebih dalam, penyidik KPK memeriksa 15 saksi pada Rabu, 7 Mei 2025, di Polda Kalimantan Barat. Penyidik fokus pada proses lelang, transaksi keuangan, serta peran korporasi yang terafiliasi dengan para tersangka.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa pemeriksaan saksi-saksi dilakukan untuk mengidentifikasi peran penting badan usaha atau korporasi yang terlibat dalam kasus ini. “Saksi hadir semua. Para saksi didalami terkait proses lelang, transaksi keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan, dan peran dari badan usaha/korporasi yang terafiliasi dengan tersangka,” kata Budi dalam keterangannya yang diterima oleh wartawan.
Para Saksi yang Diperiksa
Beberapa saksi yang diperiksa oleh penyidik KPK antara lain adalah:
- Kawi, seorang wiraswasta;
- Rio Bhudiman, staf appraisal PT Bank IBK Indonesia Cabang Pontianak;
- Ramuna Murdiansyah, seorang swasta;
- Muhammad A Resa, Supervisor Engineer Freelance;
- Ilham, Direktur CV Moza Planner;
- Andri, staf honorer di Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan I, Pontianak;
- Sulung Lelanang, seorang swasta;
- Syaiful Muluk, Direktur CV Ikhsan Multi Karya;
- Tomi Ikhsan, pengawas di CV Sindo;
- Hermansyah alias Maman, seorang wiraswasta;
- Ervin Novrinandi, Konsultan Perencana;
- Arfilus Waluyan alias Buyung, Konsultan Pengawas;
- Rusdi, seorang petani;
- Fery Priambodo Saputro, General Manager Banker di Bank Mandiri;
- Siska Julianti, Pegawai BUMN.
Tiga Tersangka dalam Kasus Ini
Sebelumnya, pada 30 April 2025, KPK telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus ini, yang terdiri dari dua penyelenggara negara dan satu orang dari pihak swasta. Namun, identitas ketiga tersangka tersebut hingga kini masih dirahasiakan oleh pihak KPK.
Menurut Tessa Mahardhika Sugiarto, Juru Bicara KPK, penyidik telah melakukan penggeledahan di 16 lokasi yang tersebar di Kabupaten Mempawah, Sanggau, dan Pontianak. Penggeledahan ini bertujuan untuk mencari bukti-bukti tambahan yang dapat mendukung penyelidikan lebih lanjut. Sejumlah barang bukti elektronik dan dokumen telah disita dalam penggeledahan tersebut.
“Dari penggeledahan ini, penyidik telah menyita barang bukti elektronik dan sejumlah dokumen yang akan digunakan untuk memperkuat proses penyidikan,” ungkap Tessa dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta.
Namun, Tessa tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi-lokasi penggeledahan tersebut, selain menyebutkan bahwa barang bukti diperoleh dari kantor dan rumah beberapa pihak yang terkait dengan kasus ini.
KPK Terus Berupaya Mengungkap Kasus
KPK menyatakan bahwa mereka akan terus mendalami seluruh aspek dalam kasus korupsi ini, termasuk peran para korporasi yang diduga terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa proyek peningkatan jalan di Kabupaten Mempawah. Penyidik KPK juga mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat kooperatif dalam memberikan keterangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dan akuntabel.
Kasus ini menunjukkan upaya serius KPK dalam memberantas korupsi di sektor publik, khususnya di daerah-daerah yang selama ini dianggap rentan terhadap praktek-praktek korupsi dalam proyek-proyek pengadaan pemerintah. (Red)