Jakarta – Seputar Jagat News. Penyumbatan pembuluh darah otak merupakan kondisi berbahaya yang kerap berkembang tanpa disadari. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan lemak atau plak di dalam arteri yang mengalirkan darah ke otak dan kepala. Akibatnya, aliran darah terganggu dan meningkatkan risiko penyakit serius seperti stroke dan serangan iskemik sementara (TIA) yang dikenal sebagai “stroke ringan”.
Penyakit ini, yang juga dikenal dengan istilah penyakit arteri karotis, bisa datang secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Justru karena tidak menimbulkan keluhan yang jelas, banyak orang terlambat menyadari bahwa aliran darah ke otaknya telah terhambat. Begitu kondisinya memburuk, otak bisa kekurangan oksigen dan darah secara drastis—yang memicu stroke atau TIA.
Gejala Awal yang Harus Diwaspadai
Meskipun kerap tidak terdeteksi sejak awal, ada beberapa gejala penting yang bisa menandakan adanya penyumbatan di pembuluh darah otak. Berdasarkan informasi dari Cleveland Clinic, berikut adalah tanda-tanda stroke atau TIA yang perlu diwaspadai:
- Mati rasa atau kelemahan tiba-tiba, terutama pada wajah, lengan, atau kaki di satu sisi tubuh.
- Gangguan penglihatan secara mendadak, baik pada satu atau kedua mata.
- Wajah tampak menurun di satu sisi.
- Kesulitan bicara atau memahami pembicaraan secara tiba-tiba.
- Kehilangan keseimbangan dan pusing secara mendadak.
- Sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba tanpa sebab jelas.
- Kehilangan kekuatan otot di salah satu sisi tubuh.
Jika mengalami satu atau lebih dari gejala ini, segera cari pertolongan medis. Bahkan jika gejalanya hanya berlangsung sementara, hal itu bisa menjadi peringatan awal bahwa stroke mungkin akan terjadi di kemudian hari.
8 Langkah Pencegahan yang Perlu Dilakukan
Berita baiknya, penyumbatan pembuluh darah otak bisa dicegah atau setidaknya diperlambat dengan perubahan gaya hidup sehat. Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut adalah delapan langkah pencegahan yang sangat disarankan:
- Kelola penyakit kronis dengan baik, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan kolesterol tinggi. Penyakit-penyakit ini sangat berperan dalam mempercepat penyumbatan arteri.
- Lakukan pemeriksaan rutin setiap tahun dengan dokter. Deteksi dini terhadap penyakit tanpa gejala seperti hipertensi dan diabetes sangat penting.
- Pertahankan berat badan yang sehat, karena kelebihan berat badan meningkatkan beban kerja jantung dan pembuluh darah.
- Hentikan kebiasaan merokok dan penggunaan tembakau, karena merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak.
- Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan nonmedis, karena dapat memicu tekanan darah tinggi dan merusak organ penting, termasuk otak.
- Perhatikan pola makan, utamakan konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh, ikan, dan kacang-kacangan. Hindari makanan berlemak jenuh dan lemak trans yang dapat menyumbat pembuluh darah.
- Batasi asupan garam, karena kelebihan garam dapat memicu tekanan darah tinggi pada sebagian besar orang.
- Rutin berolahraga, minimal 30 menit per hari, untuk menjaga tekanan darah, kolesterol, dan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Pentingnya Gaya Hidup Proaktif
Mengabaikan faktor risiko dan menunda pemeriksaan hanya akan meningkatkan potensi terjadinya stroke. Oleh karena itu, tindakan proaktif dengan menjalani gaya hidup sehat dan memeriksakan kesehatan secara rutin adalah investasi jangka panjang untuk menjaga aliran darah tetap lancar ke otak.
Penyumbatan pembuluh darah otak mungkin tak terlihat secara kasat mata, namun dampaknya sangat besar terhadap kualitas hidup. Jangan tunggu hingga gejala menyerang. Langkah kecil yang dilakukan hari ini bisa menyelamatkan hidup Anda di masa depan. (Red)