Headlines

Wapres Gibran Ungkap “Harta Karun” Laut Indonesia, Dorong Hilirisasi dan Industri Maritim Modern

download 28
9 / 100

JAKARTA – Seputar Jagat News. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengungkap potensi kekayaan laut Indonesia yang luar biasa dan menyebutnya sebagai “harta karun” yang dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram resminya, Gibran menekankan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang dikaruniai kekayaan laut melimpah.

“Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Kekayaan laut kita melimpah, kita memiliki lebih dari 8.500 spesies biota laut dengan beragam jenis, mulai dari ikan, udang, terumbu karang, hingga rumput laut,” ujar Gibran dalam video tersebut, yang dikutip Kamis (1/5/2025).

Ia merinci bahwa garis pantai Indonesia mencapai 108 ribu kilometer, menjadikannya yang terpanjang kedua di dunia. Panjang itu, menurut Gibran, setara dengan sekitar dua setengah kali keliling bumi.

Kekayaan laut Indonesia bukan hanya soal sumber daya alam, tapi juga kekuatan sosial masyarakat pesisir yang terlibat dalam pengelolaannya. Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir, dengan 3,2 juta jiwa di antaranya berprofesi sebagai nelayan.

“Sebanyak 2,1 juta adalah pembudidaya, dan 22 ribu di antaranya adalah petambak garam air. Indonesia bahkan mampu memproduksi 9,7 juta ton rumput laut per tahun,” tambahnya.

Namun, Gibran mengingatkan bahwa kekayaan laut yang melimpah itu akan sia-sia jika hanya diekspor dalam bentuk mentah. Ia menekankan pentingnya proses hilirisasi agar potensi tersebut memberikan nilai tambah ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk melihat laut bukan hanya sebagai ruang ekonomi, tapi masa depan bangsa. Hilirisasi rumput laut untuk produk kosmetik, farmasi, dan bioavtur dapat menghadirkan nilai tambah, membuka lapangan kerja, dan menggerakkan ekonomi dari desa hingga ke pasar global,” terang Wapres Gibran.

Ia juga menyoroti kebutuhan mendesak akan kawasan industri maritim yang modern, sistem pemodalan yang inklusif, serta kolaborasi lintas sektor yang melibatkan anak muda, akademisi, pelaku UMKM, hingga investor.

“Saat negara lain berlomba menangkap peluang laut, Indonesia tidak boleh tertinggal,” tegasnya.

Pernyataan Gibran ini menjadi penegasan visi pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi biru—yakni pembangunan berbasis pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan—dan membuka peluang baru dalam industri maritim nasional yang selama ini belum tergarap maksimal. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *