TNI Klarifikasi Mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo, Putra Try Sutrisno: Bukan karena Faktor Politik

apel gelar pasukan tni ad jabodetabek 169
7 / 100

Jakarta – Seputar Jagat News. Markas Besar TNI angkat bicara mengenai mutasi jabatan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, putra dari mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, yang hanya empat bulan menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) sebelum dipindahtugaskan menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Mutasi ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024, yang dikeluarkan pada 6 Desember 2024. Namun baru-baru ini, tepatnya pada 29 April 2025, Letjen Kunto resmi digantikan oleh Laksamana Muda TNI Hersan yang mendapat promosi menjadi Laksamana Madya (Laksdya), atau jenderal bintang tiga di TNI AL.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa mutasi Letjen Kunto merupakan bagian dari mekanisme rutin dalam tubuh TNI yang didasarkan pada kebutuhan organisasi, bukan karena tekanan atau dinamika politik eksternal.

“Mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan TNI, termasuk yang dilakukan pada tanggal 29 April 2025, merupakan hal yang rutin dan didasarkan pada kebutuhan organisasi,” ujar Kristomei, Kamis (1/5/2025).

Kristomei juga dengan tegas membantah bahwa mutasi ini berkaitan dengan sikap politik Try Sutrisno, ayah Letjen Kunto, yang belakangan menjadi sorotan karena keikutsertaannya dalam forum purnawirawan TNI yang mengusulkan pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

“Tidak ada kaitannya dengan dinamika eksternal, termasuk sikap atau keterlibatan pihak keluarga prajurit dalam forum-forum tertentu,” tambahnya.

Letjen Kunto sendiri bukan nama asing dalam lingkaran elite TNI. Ia adalah perwira tinggi yang telah menduduki sejumlah posisi strategis. Sebelum menjabat Pangkogabwilhan I, ia pernah menjadi Pangdam Siliwangi dan juga Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad. Lulusan Akmil tahun 1992 ini berasal dari matra Kostrad dan satu angkatan dengan Jenderal Maruli Simanjuntak, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Laksda Hersan, pengganti Letjen Kunto, juga bukan sosok baru. Ia sebelumnya menjabat Pangkoarmada III, dan dikenal publik karena pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo pada periode 2014–2016 serta menjabat Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres).

Brigjen Kristomei menegaskan bahwa mutasi seperti ini merupakan hasil dari Sidang Wanjakti (Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi), yang mempertimbangkan kebutuhan organisasi, profesionalitas, dan proporsionalitas.

“Segala keputusan terkait mutasi merupakan hasil sidang Wanjakti dilandaskan pada pertimbangan kebutuhan organisasi, proporsionalitas, dan profesionalitas,” pungkasnya.

Dengan penjelasan resmi ini, Mabes TNI berharap publik tidak mengaitkan rotasi jabatan perwira tinggi dengan isu politik ataupun keterlibatan keluarga dalam forum-forum yang bersifat sipil ataupun non-struktural. TNI, tegas Kristomei, tetap menjunjung tinggi prinsip netralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas negara. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *