Purwakarta – Seputar Jagat News. Program inovatif penanganan kenakalan remaja di Jawa Barat yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer mulai menunjukkan hasil positif. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunjungi langsung para siswa SMP dari Kabupaten Purwakarta yang saat ini sedang menjalani pendidikan dan pembinaan di Resimen Artileri Medan (Menarmed) 1/Sthira Yudha Kostrad.
Didampingi Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, kunjungan Dedi Mulyadi itu memperlihatkan suasana pembinaan yang disiplin namun hangat. Para siswa yang sebelumnya terlibat kenakalan remaja tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan yang diberikan oleh prajurit TNI AD, mulai dari latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) hingga rutinitas makan siang yang penuh kedisiplinan.
Dalam video yang diunggah melalui YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, tampak momen kebersamaan para siswa saat menyantap makan siang. Dengan sistem prasmanan yang tertib, siswa menikmati menu bergizi dan lengkap: nasi, ayam, sayuran, buah jeruk, pisang, dan susu. Semua itu disiapkan dan disajikan dengan rapi di lingkungan militer.
Menu Makanan Enak dan Perubahan Perilaku Positif
Dedi Mulyadi mengaku bahagia melihat perkembangan siswa yang sebelumnya sulit ditangani oleh orang tua mereka. Program ini memang dilakukan atas persetujuan orang tua, yang berharap anak-anak mereka bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
“Kunjungan ke barak Resimen 1 Kostrad, kondisi siswa binaan perubahannya bikin bahagia,” tulis Dedi dalam keterangan videonya.
Gubernur Dedi bahkan berjanji akan memberikan menu makan malam yang lebih spesial apabila para siswa berhasil menyelesaikan program pembinaan selama sebulan penuh.
“Nanti kalau kalian sudah satu bulan, kita bikin makan malam di sini, menunya lebih wah,” ucapnya penuh semangat.
Para siswa pun menunjukkan kedisiplinan dalam menyantap makanan. Mereka memulai makan siang dengan doa, menyantap makanan hingga habis, dan membereskan piring bekas makan secara mandiri dan kompak. Dalam suasana yang penuh kebersamaan, prajurit TNI mengingatkan pentingnya rasa syukur atas makanan yang diterima.
Jadwal Terstruktur dan Pembelajaran di Markas TNI
Program pembinaan ini tidak hanya berfokus pada kedisiplinan fisik, tapi juga menyentuh keseimbangan pola hidup dan pendidikan karakter. Menurut Dedi, siswa tetap mendapatkan pelajaran akademik seperti biasa, namun dengan suasana belajar yang berbeda — bukan di ruang kelas konvensional, melainkan di lingkungan militer.
Mereka juga dilatih keterampilan hidup seperti sepak bola, voli, kewirausahaan, serta diberi pemahaman mendalam tentang kedisiplinan, cinta tanah air, dan penghargaan terhadap orang tua.
“Jadi gak ada latihan perang. Setelah itu akan terbentuk karakter disiplin dan rasa cinta pada orang tua, pada sesama, pada negara,” tegas Dedi.
Dalam unggahan di akun Instagram @dedimulyadi71, sang gubernur kembali memancing rasa penasaran publik dengan menulis, “Yakin gak mau ikut kegiatan ini?”
Program ini pun mendapat apresiasi dari berbagai kalangan sebagai pendekatan baru yang humanis dan efektif dalam mengatasi kenakalan remaja. (Red)