Jakarta – Seputar Jagat News. Mahkamah Agung (MA) telah melakukan rotasi terhadap pimpinan di 26 Pengadilan Tinggi (PT) di Indonesia sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja lembaga peradilan. Keputusan tersebut diumumkan setelah rapat pimpinan (rapim) yang digelar pada Jumat (9/5/2025).
Ketua MA, Sunarto, mengungkapkan bahwa dalam rapim tersebut, terdapat 26 pimpinan tingkat banding yang mengalami promosi atau mutasi. Sembilan Ketua Pengadilan Tinggi dan 17 Wakil Ketua Pengadilan Tinggi menjadi fokus utama dalam proses rotasi ini.
Salah satu nama yang mendapatkan perhatian besar adalah Albertina Ho, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PT Banten. Albertina, yang juga dikenal sebagai mantan Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kini dipromosikan menjadi Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta.
Rotasi ini mencerminkan upaya Mahkamah Agung untuk memajukan karier hakim di berbagai tingkat peradilan dan mengoptimalkan penyebaran sumber daya manusia di lembaga peradilan umum. Albertina Ho diharapkan dapat membawa semangat baru dan perspektif yang segar dalam menjalankan tugas di Pengadilan Tinggi Jakarta.
Meskipun banyak yang mengalami mutasi, posisi Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta, Herri Swantoro, tetap tidak berubah. Herri Swantoro tetap memegang jabatan sebagai Ketua PT Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan di PT Jakarta tetap stabil dalam menghadapi tantangan yang ada.
Dalam keterangannya, Sunarto menyampaikan harapannya agar rotasi ini dapat membawa dampak positif bagi kinerja badan peradilan, terutama di pengadilan umum. Menurutnya, promosi dan mutasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keberlanjutan tugas para pimpinan pengadilan.
“Saya berharap dengan adanya promosi dan mutasi ini, kinerja aparatur badan peradilan, khususnya badan peradilan umum, semakin baik,” ujar Sunarto dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Sabtu (8/5/2025).
Sunarto juga menekankan pentingnya integritas dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin pengadilan. Ia mengingatkan para pimpinan lembaga peradilan agar tidak terjebak dalam pelayanan yang bersifat transaksional.
“Saya tidak bosan-bosan ingin mengingatkan pada seluruh warga pengadilan untuk menghindari pelayanan yang bersifat transaksional dan selalu menjaga integritasnya agar hidup kita bisa bermakna dan tidak merugi di kemudian hari,” tegas Sunarto.
Melalui rotasi dan promosi ini, Mahkamah Agung berharap dapat terus memperkuat sistem peradilan di Indonesia dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. (Red)
