Sukabumi – Seputar Jagat News. Sabtu, 9 November 2024. Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sukabumi, Boyke Martadinata, menerima kunjungan tim enumerator dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) di Pendopo Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (8/11/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai status gizi balita di wilayah Kabupaten Sukabumi sebagai bagian dari upaya nasional untuk memantau dan meningkatkan kesehatan gizi anak di Indonesia.
Tim SSGI yang dipimpin oleh Tatu ini akan melakukan pengumpulan data melalui berbagai metode ilmiah, termasuk wawancara dengan keluarga dan pengukuran antropometri balita, dengan menggunakan aplikasi berbasis digital. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang status gizi dan kondisi kesehatan balita di berbagai daerah, terutama terkait dengan prevalensi stunting dan gizi buruk.
Pemetaan Gizi Balita di 44 Kecamatan
Dalam program ini, tim SSGI akan bekerja di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi selama beberapa pekan ke depan, dengan sasaran pengumpulan sampel data di 44 kecamatan yang tersebar di daerah tersebut. Boyke Martadinata mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kedatangan tim SSGI, karena hasil dari survey ini akan sangat penting sebagai bahan kajian dalam merumuskan kebijakan dan intervensi di daerah.
“Hasil survey SSGI ini sangat penting bagi kami. Data yang diperoleh akan kami kaji lebih lanjut, dan hasilnya akan menjadi dasar untuk intervensi yang lebih tepat sasaran dalam program-program kesehatan dan gizi di Kabupaten Sukabumi,” ujar Boyke.
Upaya Pemkab Sukabumi dalam Penanganan Stunting
Boyke juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah berupaya secara maksimal dalam penanganan masalah gizi, khususnya stunting, dengan melaksanakan berbagai program intervensi yang bersifat komprehensif. “Kami telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi masalah gizi buruk dan stunting, dan kami berharap data dari SSGI ini akan memberikan wawasan baru yang dapat memperkuat langkah-langkah yang sudah kami ambil,” jelasnya.
Dukungan untuk Tim SSGI
Dalam kesempatan tersebut, Boyke meminta agar semua dinas terkait dapat memberikan dukungan penuh kepada tim SSGI, terutama dalam memfasilitasi kemudahan akses data dan informasi yang dibutuhkan selama pelaksanaan survey. Mengingat tugas tim yang akan mengunjungi seluruh kecamatan, Boyke berharap seluruh pihak dapat membantu kelancaran tugas mereka.
“Tolong berikan bantuan yang maksimal agar proses pengumpulan data ini dapat berjalan dengan lancar. Tim SSGI akan bekerja di Kabupaten Sukabumi selama beberapa waktu dan akan mengunjungi 44 kecamatan. Kami ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan semua informasi yang mereka perlukan untuk menghasilkan data yang akurat,” ujar Boyke.
Metode Pengumpulan Data yang Inovatif
Sementara itu, Tatu, ketua tim SSGI, menjelaskan bahwa pengumpulan data dilakukan dengan berbagai metode, di antaranya wawancara langsung dengan orang tua atau pengasuh balita dan pengukuran antropometri, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak. Selain itu, semua data yang dikumpulkan akan diinput dan dianalisis melalui aplikasi digital, yang memudahkan pemantauan dan pengolahan data secara real-time.
“Proses pengumpulan data kini sudah menggunakan aplikasi berbasis teknologi yang memungkinkan kami untuk memperoleh data secara lebih efisien dan terintegrasi,” kata Tatu.
Pentingnya Kolaborasi dalam Pengumpulan Data Gizi
Dengan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dinas terkait, dan tim SSGI, diharapkan data yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi gizi balita di daerah ini, serta mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan dan gizi di Kabupaten Sukabumi. Selain itu, hasil survey ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam mengurangi angka stunting dan masalah gizi lainnya.
Kesimpulan
Kunjungan tim enumerator SSGI ini menjadi langkah strategis dalam pemetaan status gizi balita di Kabupaten Sukabumi, sekaligus bagian dari upaya nasional untuk mencapai ketahanan gizi yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Diharapkan, hasil dari survei ini dapat memberikan data yang valid dan membantu dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. (Red)