Presiden Prabowo: Reformasi 1998 Disukseskan Tokoh TNI-Polri yang Rela Mundur dari Kekuasaan

images 1
9 / 100

Jakarta – Seputar Jagat News. Presiden Republik Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa keberhasilan reformasi 1998 tidak terlepas dari peran besar tokoh-tokoh militer dan kepolisian. Dalam acara Halalbihalal bersama Purnawirawan TNI/Polri di Jakarta pada Selasa (6/5/2025), Prabowo menyampaikan bahwa para purnawirawan TNI dan Polri adalah pihak yang dengan sadar dan rela melepaskan kekuasaan demi membuka jalan bagi perubahan di Indonesia.

“TNI selalu dituduh mau jadi diktator. Coba buka sejarah dunia, tunjukkan contoh di mana ada sebuah tentara yang mundur dari politik, dari kekuasaan. Kami mundur dengan rela. Yang menyukseskan reformasi itu adalah tokoh-tokoh TNI dan Polri, ABRI,” ujar Prabowo dalam pidatonya, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Prabowo, keputusan para tokoh militer untuk meninggalkan kekuasaan bukanlah hal yang ringan. Langkah itu, katanya, dilandasi oleh rasa cinta Tanah Air dan tanggung jawab moral yang besar terhadap keberlangsungan bangsa Indonesia, bahkan setelah masa pengabdian mereka di militer telah usai.

“Begitu pensiun, rasa cinta Tanah Air dan tanggung jawab untuk menyelamatkan bangsa masih kuat,” lanjutnya.

Ia menyebut sejumlah nama purnawirawan senior yang juga memilih jalur politik sebagai bentuk pengabdian baru, seperti Edi Sudrajat, Try Sutrisno, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Wiranto, termasuk dirinya sendiri yang mendirikan Partai Gerindra.

Prabowo juga membuka alasan pribadinya memilih terjun ke dunia politik. Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut dilandasi oleh semangat perjuangan Angkatan 1945, yang menekankan pentingnya menyelamatkan bangsa dan rakyat melalui pengabdian nyata di segala lini, termasuk politik.

“Saya terjun ke medan politik karena Angkatan ’45 mengajarkan kepada saya dan kepada kalian semua bahwa kita harus menyelamatkan bangsa, rakyat, dan Tanah Air kita,” tegas Prabowo.

Lebih jauh, Prabowo menegaskan bahwa keterlibatan para tokoh militer di ranah politik tidak bertujuan untuk merebut kekuasaan secara paksa, tetapi merupakan bagian dari penghormatan terhadap prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat.

“Kita tunduk pada kedaulatan rakyat. TNI tidak mau berkuasa dengan senjata,” ujarnya dengan lantang.

Presiden terpilih itu juga menyoroti pentingnya perjuangan di dunia politik sebagai sarana untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Ia menyatakan bahwa kekayaan Indonesia harus dikelola dengan adil dan hasilnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Perjuangan kita hari ini adalah memastikan kekayaan bangsa ini dinikmati seluruh rakyat,” pungkasnya.

Pidato Prabowo ini mendapat respons positif dari para hadirin, terutama para purnawirawan yang hadir dalam acara silaturahmi tersebut. Pernyataan ini juga memperkuat narasi bahwa militer Indonesia, khususnya para tokohnya, telah dan terus berkontribusi besar terhadap proses demokratisasi dan stabilitas nasional pascareformasi. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *