Prabowo Subianto Tegaskan Komitmen Hapus Sistem Outsourcing, Buruh dan Pengusaha Akan Dipertemukan di Istana

download 33
8 / 100

Jakarta – Seputar Jagat News. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menghapus sistem outsourcing bagi pekerja di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan secara langsung dalam pidatonya di hadapan ribuan buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

Langkah awal untuk merealisasikan janji tersebut adalah pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, sebuah lembaga baru yang akan diisi oleh pimpinan serikat buruh dari berbagai konfederasi di tanah air. Dewan ini akan bertugas merumuskan strategi konkret untuk menghapus sistem kerja alih daya secara bertahap namun pasti.

“Saya akan meminta Dewan Kesejahteraan Nasional mempelajari bagaimana caranya kita kalau bisa, tidak segera, tapi secepat-cepatnya kita ingin menghapus outsourcing,” tegas Prabowo dalam pidatonya.

Meski bertekad menghapus sistem outsourcing, Prabowo mengingatkan bahwa kepentingan investasi dan kelangsungan industri juga harus dijaga. Ia menegaskan bahwa perekonomian yang kuat membutuhkan keseimbangan antara perlindungan hak buruh dan keberlanjutan investasi.

“Kalau mereka (investor) tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja,” ujar Prabowo, menekankan pentingnya pendekatan yang realistis dalam merancang kebijakan ketenagakerjaan.

Sebagai wujud komitmen membangun dialog antara pekerja dan pemodal, Prabowo menyetujui usulan para pimpinan serikat buruh untuk mengadakan pertemuan antara buruh dan pemilik modal di Istana Bogor. Dalam forum itu, ia akan menghadirkan 150 pimpinan buruh dan 150 pemimpin perusahaan untuk duduk bersama.

“Saya akan mengatakan kepada para pengusaha, ‘Saudara-saudara tidak boleh mau kaya sekaya-kayanya sendiri tanpa mengajak pekerja hidup dengan baik’,” tegas Prabowo, yang disambut tepuk tangan buruh.

Lebih jauh, Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama kelompok berpenghasilan rendah. Ia menyebut berbagai program perlindungan sosial seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, subsidi listrik, hingga bantuan tunai langsung (BLT) terus digelontorkan.

“Kami berjuang memberi pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyat, pendidikan, subsidi listrik, dan bantuan tunai langsung kepada mereka yang berpenghasilan rendah,” katanya.

Presiden juga mengungkapkan bahwa lebih dari Rp500 triliun telah digelontorkan untuk mendukung rakyat miskin. Namun, ia menyoroti masih adanya laporan penyelewengan bantuan yang diterima oleh pihak yang tidak berhak.

“Sekarang masalahnya kita harus jaga, mereka yang memerlukan, mereka yang terima. Jangan yang tidak perlu, tapi terima juga bantuan dan subsidi. Ini tidak benar!” ujarnya dengan nada tegas.

Dalam aksi peringatan May Day tahun ini, hanya tiga konfederasi serikat buruh besar yang hadir langsung dalam acara bersama Presiden Prabowo di Monas, yakni:

  • Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
  • Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI)
  • Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)

Sementara itu, kelompok serikat buruh dan aliansi masyarakat sipil lainnya memilih menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR RI sebagai bentuk penyampaian aspirasi alternatif terhadap peringatan Hari Buruh.

Dengan sikap tegas dan pendekatan dialog yang dibangun Prabowo, penghapusan outsourcing kini memasuki babak baru. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *