Sukabumi – Seputar Jagat News. Jum’at 4 Oktober 2024. Kasus pembunuhan Diki Jaya (21) yang mayatnya ditemukan membusuk di tepi Jalan Raya Sukabumi-Banten terus menjadi perhatian publik
Saat Polres Sukabumi menggelar pra rekonstruksi di Kampung Wisata Katapang Condong, Desa Citepus, suasana di sekitar lokasi memanas ketika warga mengetahui para pelaku berada di lokasi.
Proses prarekonstruksi berlangsung di sebuah warung kopi berwarna ungu, yang sebelumnya sempat disangka tempat hiburan malam oleh beberapa pihak. Baca Juga.
Namun, fakta baru yang mencuat menunjukkan bahwa warung tersebut adalah tempat tinggal salah satu pelaku dan ibunya. Di tempat inilah, diduga Diki Jaya dihabisi sebelum jasadnya dibuang.
Warga yang mengetahui proses pra rekonstruksi ini memadati lokasi. Banyak dari mereka yang penasaran untuk menyaksikan langsung aktivitas polisi di tempat kejadian perkara.
Beberapa bahkan merekam momen tersebut dan menyiarkannya melalui media sosial, memperlihatkan betapa tingginya minat publik atas perkembangan kasus ini.
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, dalam keterangannya mengatakan bahwa pihak kepolisian sejak awal mencurigai adanya tindak kriminal dalam kasus ini.
“Kondisi mayat yang ditemukan sudah membusuk dan mengering, membuat kami segera melakukan penyelidikan lebih lanjut. Melalui identifikasi ilmiah, kami berhasil mengungkap identitas korban dan menangkap beberapa pelaku,” jelas Samian.
Yang menjadi sorotan dalam pra rekonstruksi ini adalah reaksi warga yang marah saat mengetahui bahwa salah satu pelaku, berinisial N, berada di dalam mobil polisi yang diparkir di dekat lokasi. Teriakan kemarahan terdengar saat warga berusaha mendekati mobil tersebut. Mereka meluapkan kemarahan dan kesedihan, menuntut keadilan bagi Diki Jaya.
“Tuh, ada di dalam mobil! Orangnya ada di situ!” teriak seorang warga dengan emosi, menunjuk ke arah kendaraan polisi.
Menyadari situasi mulai memanas, aparat keamanan bergerak cepat. Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, dan Kapolsek Palabuhanratu, Kompol Roni Haryanto, turun tangan untuk meredam emosi massa.
“Percayakan proses ini kepada kami. Kami akan menegakkan hukum seadil-adilnya,” ujar Ali, menenangkan warga yang tampak kecewa dan marah.
Investigasi terhadap pembunuhan ini terus dilakukan. Warung kopi berwarna ungu yang menjadi tempat kejadian perkara kini telah dipasangi garis polisi, sementara penyelidikan masih mendalami peran dari para pelaku.
Hingga saat ini, polisi terus melakukan pendalaman motif pembunuhan tersebut dengan mengumpulkan bukti dan keterangan dari para pelaku.