Pendiri Gengster Curhat Ingin Masuk Akmil: Dedi Mulyadi Siap Bantu Pelajar Bermasalah Bangkit dari Jalanan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog dengan pelajar yang jadi pendiri gengster 2205131669
8 / 100

Bandung – Seputar Jagat News. Kisah haru dan penuh harapan datang dari seorang pelajar yang pernah terjerumus dalam dunia gengster jalanan di Bandung. Remaja tersebut, yang kini menjalani pembinaan di barak militer, menyampaikan tekad kuat untuk berubah kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang tengah memantau langsung kondisi para siswa bermasalah.

Dalam kunjungan tersebut, Dedi berdialog secara pribadi dengan pelajar yang mengaku pernah terlibat bentrokan antar gengster. Bahkan, tanpa ragu, siswa itu mengungkap bahwa dirinya adalah pendiri gengster di kawasan Mohammad Toha, Bandung—salah satu wilayah yang dikenal rawan bentrokan antar kelompok remaja.

“Terus biasa pakai apa alatnya?” tanya Dedi dalam percakapan tersebut.
“Mandau,” jawab siswa itu.

Lebih lanjut, pelajar itu mengakui bahwa dalam satu bentrokan, dirinya pernah melukai orang. Namun ia berhasil melarikan diri dan tidak tertangkap aparat.

Saat ditanya alasan mengikuti pembinaan di barak militer, siswa itu menjawab dengan singkat dan penuh harapan: “Pengen berubah.”

Percakapan kemudian berlanjut ke hal yang lebih menyentuh. Dedi bertanya tentang cita-cita sang pelajar. Tanpa ragu, remaja itu menyatakan keinginannya menjadi Taruna Akademi Militer (Akmil). Ia juga mengungkap bahwa saat ini tengah mengambil jurusan IPA di sekolah sebagai langkah awal mewujudkan impian tersebut.

“IPA udah bisa ya, semangat ya,” ujar Dedi memberikan motivasi.

Dibalik keinginannya untuk berubah, pelajar ini menyimpan latar belakang keluarga yang memprihatinkan. Ia bercerita bahwa ayahnya telah bercerai dengan ibunya sejak ia berusia satu tahun dan hingga kini tidak pernah mengetahui keberadaan sang ayah. Sementara itu, sang ibu tidak memiliki pekerjaan dan mereka hidup dalam keterbatasan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan, pelajar ini mengandalkan bantuan dari sebuah yayasan panti asuhan.

Mendengar kisah tersebut, Dedi Mulyadi tak tinggal diam. Ia menyatakan akan memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan cita-cita pelajar itu, selama sang anak serius menjalani perubahan.

“Udah, kamu enggak usah sedih. Nanti kita bantu. Asal kamu baik ya. Biayanya kita bantu ke depan,” ujar Dedi.

Dedi juga memberikan nasihat penting sebagai bekal menuju cita-cita menjadi taruna Akmil.

“Asal kamu bertekad baik, kalau ingin masuk jadi Taruna Akmil, persiapkan dengan baik dari sekarang. Jangan merokok, rajin olahraga, harus tidur tepat waktu, bangun tepat waktu, ya,” tutup Gubernur Dedi penuh harap.

Kasus keterlibatan pelajar dalam aksi kriminal seperti gengsterisme masih menjadi tantangan serius di Jawa Barat. Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk menekan angka kenakalan remaja, terutama yang melibatkan kekerasan jalanan. Melalui program pembinaan di barak militer, Pemprov Jabar berharap dapat menyadarkan dan membentuk kembali karakter para siswa yang pernah tersesat.

“Geng itu biasanya muncul karena lingkungan. Kadang sudah ingin baik, tapi ada yang mancing,” ujar Dedi dalam refleksi atas fenomena ini.

Melalui dialog seperti ini, Dedi ingin mengembalikan harapan dan masa depan para pelajar, bukan hanya dengan hukuman, tetapi melalui pendekatan personal, motivasi, dan dukungan nyata. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *