Cianjur Terapkan Program Pembinaan Siswa Bermasalah di Barak Militer: Sasar Tawuran, Kecanduan Game, hingga Siswa Terindikasi Gemulai

67dc0b77c5ec7
4 / 100

Cianjur — Seputar Jagat News. Pemerintah Kabupaten Cianjur akan segera meluncurkan program pembinaan karakter bagi siswa-siswa yang dinilai bermasalah. Program ini akan dilakukan dalam bentuk pelatihan kedisiplinan dan pendidikan bela negara di barak militer, dengan menyasar siswa yang terlibat tawuran, membangkang kepada orang tua, mengalami kecanduan game online, hingga siswa yang terindikasi gemulai.

Program tersebut merupakan inisiatif Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur dan dijadwalkan akan diluncurkan pada Selasa, 6 Mei 2025. Bupati Cianjur, Muhammad Wahyu Ferdian, menyampaikan bahwa pembinaan ini bukan bentuk hukuman, melainkan pembentukan karakter agar para siswa dapat kembali ke jalur pendidikan yang sehat secara mental dan emosional.

“Kategorinya siswa yang memang bermasalah. Apabila ada siswa terindikasi gemulai dan kecanduan game online pun akan dibina. Nanti mereka akan mendapatkan pendidikan bela negara,” ujar Bupati Wahyu kepada wartawan, Minggu (4/5/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

Didampingi Psikolog dan Tenaga Medis
Untuk memastikan kesehatan fisik dan psikologis para siswa selama proses pembinaan, mereka akan didampingi oleh tenaga psikolog dan petugas kesehatan. Langkah ini diambil guna menghindari pendekatan represif dan memastikan setiap siswa mendapat perhatian sesuai kebutuhannya.

“Mengenai teknisnya, nanti kami koordinasi dengan instansi atau dinas terkait,” tambah Wahyu.

Bukan Pendidikan Militer, Tapi Pembentukan Karakter
Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, menegaskan bahwa pembinaan ini bukan bentuk pendidikan militer. Siswa yang mengikuti program akan berada di barak TNI selama dua pekan, di mana mereka akan menjalani serangkaian pelatihan disiplin dan pembentukan karakter.

“Program tersebut bukan pendidikan militer, melainkan pendidikan karakter supaya para siswa lebih disiplin,” kata Helmi.

Selama masa pembinaan, para siswa tetap akan menerima materi pelajaran formal sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing. Guru-guru SMP akan dipilih secara khusus untuk mengajar langsung di lokasi pembinaan.

“Nanti kami akan pilih beberapa guru SMP di Cianjur untuk mengisi materi selama para siswa di barak. Bahkan, setelah mereka mengikuti program itu, mereka akan terus dipantau perkembangannya,” tambahnya.

Terinspirasi dari Program Serupa di Purwakarta dan Bandung
Gagasan ini bukan hal baru. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menjalankan program serupa di wilayah Purwakarta dan Bandung, di mana siswa bermasalah juga dibina dalam lingkungan barak militer bersama personel TNI.

Langkah ini menunjukkan adanya tren baru dalam pendekatan terhadap kenakalan remaja, yakni melalui penguatan karakter, kedisiplinan, dan pembinaan intensif di bawah pengawasan langsung aparat dan profesional pendidikan. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *