Warungkiara – Seputar Jagat News. Pemerintah Desa (Pemdes) Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, menggelar kegiatan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah dengan penuh semangat dan antusiasme dari warga. Kegiatan yang telah diagendakan bersama tokoh masyarakat dan berbagai lembaga ini berlangsung meriah sebagai simbol kebangkitan dan peringatan sejarah lahirnya umat Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW.
Kepala Desa Ubrug, Deri Sopiar, menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini.
“Kami sebagai pemerintah desa menyambut baik kegiatan ini. Bersama masyarakat, khususnya yang berada di wilayah hukum Pemdes Ubrug, kami memeriahkan momentum Tahun Baru Islam ini. 1 Muharram merupakan momen penting yang telah ada sejak dahulu kala dan harus terus diperingati oleh seluruh umat Islam di dunia,” ungkap Deri Sopiar saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Antusiasme masyarakat terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam berbagai rangkaian acara, terutama pawai obor, yang menjadi daya tarik utama. Pawai dimulai dari kantor desa Ubrug dan berakhir di titik pemberhentian (stop over) yang telah ditentukan, dengan ratusan peserta membawa obor sebagai simbol cahaya Islam yang menyinari kehidupan umat.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai unsur keamanan dan masyarakat, termasuk Koramil, Kepolisian, Satlinmas, serta para santri dari pesantren setempat. Kehadiran mereka turut membantu memastikan jalannya acara berlangsung dengan aman dan tertib.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan lancar dan kondusif. Ini menjadi bukti semangat kebersamaan warga Ubrug dalam menjaga tradisi keislaman,” ujar salah satu panitia pelaksana.
Peringatan 1 Muharram ini bukan hanya menjadi acara seremonial tahunan, melainkan juga bentuk edukasi spiritual dan kebersamaan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai keislaman serta sejarah penting hijrahnya Nabi Muhammad SAW.
Dengan semangat dan kekompakan seperti ini, Pemdes Ubrug berharap kegiatan keagamaan semacam ini terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya dalam menyemarakkan hari besar Islam.
(Hendar Setiawan)
