Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Jika Tak Ada Kegiatan, Siswa Lebih Baik Diliburkan Saja

gubernur jawa barat dedi mulyadi liburkan sekolah 641064633
7 / 100

Karawang – Seputar Jagat News. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak ke SMA Negeri 1 Cikampek, Kabupaten Karawang, untuk meninjau langsung pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Kunjungannya dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan kepada pihak sekolah. Hal itu sengaja dilakukan untuk memastikan situasi nyata di lapangan.

Setibanya di sekolah, Dedi langsung disambut sejumlah siswa yang sedang menjalani masa ujian dan ulangan. Ia pun melontarkan pertanyaan kepada para siswa terkait aktivitas akademik yang sedang berlangsung.

“Kalian sudah ujian belum?” tanya Dedi.
“Minggu ini masih ulangan, Pak. Besok ulangan terakhir,” jawab sejumlah siswa serempak.

Mendengar penuturan tersebut, Dedi kemudian berdiskusi dengan Kepala Sekolah mengenai masa-masa kosong yang kerap terjadi setelah ulangan atau menjelang kenaikan kelas. Ia menyoroti waktu luang siswa yang tidak diisi dengan kegiatan yang bermanfaat.

“Saya sudah ngomong ke Kadisdik, setelah ulangan dan menjelang kenaikan kelas itu biasanya kosong. Kalau memang tidak ada kegiatan, lebih baik diliburkan,” tegas Dedi kepada kepala sekolah.

Kepala SMA Negeri 1 Cikampek lalu menjelaskan bahwa pihak sekolah sudah mengadakan sejumlah aktivitas untuk mengisi kekosongan waktu siswa.

“Kita ada kegiatan, Pak. Festival band anak-anak,” jawabnya.

Menanggapi hal itu, Dedi memberikan penegasan bahwa jika ada kegiatan seni atau olahraga seperti pentas seni (porseni), kegiatan tersebut harus tetap berjalan. Namun, jika sekolah tidak memiliki agenda atau aktivitas tertentu yang bermanfaat, lebih baik para siswa diberi libur.

“Kalau tidak ada kegiatan di sekolahnya, tidak ada porseni, kosong, lebih baik diliburkan. Mereka di sekolah cuma nongkrong-nongkrong doang. Lebih baik diliburkan agar orang tuanya bisa mengarahkan mereka lebih efektif di rumah,” jelas Dedi.

Kebijakan ini menurut Dedi bertujuan agar waktu siswa tidak terbuang sia-sia hanya karena harus datang ke sekolah tanpa kegiatan bermakna. Ia menilai efisiensi waktu dan efektivitas kegiatan harus menjadi pertimbangan dalam sistem pendidikan.

Usai perbincangan, suasana mencair ketika sejumlah siswa meminta untuk berfoto bersama Gubernur. “Bapak, foto,” ucap salah satu siswa sambil tersenyum.

Momen kedatangan Gubernur Jawa Barat tersebut juga membuat kepala sekolah sempat panik, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

“Saya pagi ini ngecek langsung tanpa memberitahu,” kata Dedi.

Ia menambahkan bahwa dari hasil kunjungannya, diketahui daya tampung SMA Negeri 1 Cikampek hanya 396 siswa, sementara jumlah pendaftar dari berbagai jalur mencapai ribuan. Hal ini menunjukkan masih kurangnya jumlah sekolah menengah atas di wilayah tersebut.

“Kepala sekolahnya bingung, karena pendaftar banyak, daya tampung hanya 396. Mudah-mudahan tahun depan sekolahnya diperbanyak,” tandas Dedi Mulyadi.

Dengan pendekatan langsung dan gaya komunikatif khasnya, Gubernur Dedi ingin memastikan bahwa pendidikan di Jawa Barat tidak hanya berjalan formal, tetapi juga efisien dan bermanfaat secara nyata bagi siswa dan orang tua. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *