Bandung – Seputar Jagat News. Jum’at, 5 Desember 2025. Ancaman bencana hidrometeorologi di Jawa Barat dinilai dapat menjadi jauh lebih parah dibandingkan wilayah Sumatra, terutama jika fenomena anomali siklon tropis—seperti Siklon Tropis Senyar—terjadi kembali.
Peringatan tersebut disampaikan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, Wahyudin Iwang, dalam keterangan tertulis pada Selasa (2/12/2025). Menurutnya, tingkat kerusakan lingkungan di Jawa Barat telah mencapai fase yang sangat mengkhawatirkan, diperburuk oleh keberadaan 176 titik tambang ilegal yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Kerusakan Lingkungan Lebih Parah dari Sumatra
Wahyudin mengungkapkan bahwa degradasi tutupan hutan di Jawa Barat, baik akibat aktivitas tambang legal maupun ilegal, jauh lebih masif dibandingkan Sumatra. Kondisi ini membuat Jawa Barat berada dalam status “kerentanan tinggi” terhadap berbagai bencana alam.
“Jawa Barat ini paket lengkap bencana longsor, banjir bandang, tanah amblas, puting beliung, gunung berapi, sampai tsunami. Dan potensi kerusakannya bisa lebih parah dibanding Sumatra,” tegasnya.
Ia menilai bahwa banjir bandang di Sumatra baru-baru ini harus menjadi alarm keras bagi masyarakat dan pemerintah Jawa Barat untuk mengambil langkah nyata memperbaiki lingkungan.
176 Titik Tambang Ilegal Jadi Ancaman Serius
Data Walhi Jabar menunjukkan terdapat 176 titik tambang ilegal yang beroperasi tanpa izin dan tanpa pengawasan lingkungan memadai. Aktivitas ini merusak:
- Daerah aliran sungai (DAS)
- Lereng pegunungan
- Hutan lindung
- Kawasan resapan air

Praktik pertambangan yang tidak mengedepankan reklamasi dan konservasi membuat tanah semakin labil, memperparah risiko banjir bandang dan longsor, terutama ketika terjadi cuaca ekstrem.
Seruan Edukasi dan Tindakan Tegas untuk Pelaku Tambang Ilegal
Wahyudin menekankan pentingnya pendekatan persuasif dan edukatif kepada masyarakat yang terlibat dalam pertambangan ilegal, mengingat sebagian besar dilakukan karena faktor ekonomi.
Edukasi untuk Pelaku Tambang Ilegal
- Pahami Dampak Jangka Panjang
Aktivitas tambang tanpa standar keselamatan dan tanpa pemulihan lahan menyebabkan kerusakan jangka panjang yang justru merugikan masyarakat sekitar, termasuk hilangnya sumber air, turunnya kesuburan tanah, dan meningkatnya risiko bencana. - Bertransformasi ke Tambang Legal dan Berkelanjutan
Pemerintah daerah menyediakan jalur perizinan dan pendampingan agar kegiatan tambang bisa berjalan secara legal, terkontrol, dan ramah lingkungan. - Ikut Program Rehabilitasi Lingkungan
Pelaku diharapkan terlibat dalam penanaman pohon, reklamasi lahan, dan pemulihan DAS sebagai bentuk tanggung jawab ekologis. - Beralih ke Mata Pencaharian Alternatif
Pemerintah dan komunitas lingkungan mendorong pelatihan ekonomi produktif agar masyarakat tidak bergantung pada tambang ilegal.
Pemerintah Daerah Diminta Bertindak Cepat
Walhi mendesak pemerintah Jawa Barat untuk memperkuat:
- Pengawasan pertambangan
- Penegakan hukum
- Program pemulihan lingkungan
- Sistem mitigasi bencana di wilayah rawan
Kehadiran tambang ilegal disebut bukan hanya masalah hukum, tetapi juga ancaman terhadap keselamatan jutaan warga Jawa Barat.
Banjir Sumatra Jadi Pelajaran Berharga
“Banjir bandang Sumatra harus dijadikan alarm bahwa Jawa Barat tidak boleh menunggu sampai bencana besar terjadi. Kita harus bergerak sekarang,” ujar Wahyudin.
Dengan curah hujan yang makin ekstrem akibat perubahan iklim, serta kerusakan lingkungan yang kian parah, Jawa Barat berada dalam kondisi kritis. Kesadaran masyarakat, kepatuhan pelaku tambang, dan keberpihakan pemerintah pada pemulihan lingkungan menjadi kunci mencegah bencana besar di masa mendatang.
Sukma





