Sukabumi – Seputar Jagat News. Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengambil langkah cepat dalam menghadapi ancaman banjir dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait normalisasi dan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas, dan berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu, pada Senin (21/4/2025).
Dalam rapat tersebut, sejumlah titik rawan pendangkalan sungai dibahas secara serius, dengan dua lokasi menjadi prioritas utama: Sungai Cipalabuan dan aliran sungai di Kampung Kebonkalapa. Kedua area ini dinilai memiliki potensi tinggi menimbulkan banjir, terutama saat intensitas hujan meningkat.
Wakil Bupati menekankan bahwa penanganan permasalahan ini tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan membutuhkan kerja sama lintas instansi, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Pendekatan kolaboratif ini dinilai penting agar solusi yang diambil bersifat menyeluruh dan berkelanjutan.
“Pemerintah daerah tengah mempersiapkan langkah-langkah penanganan bersama dengan instansi terkait. Ini penting untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi saat musim hujan,” ujar Wabup Andreas.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti pada tataran koordinasi saja. Tindakan nyata akan segera dilakukan di lapangan dengan menggandeng Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat, yang memiliki kewenangan dan keahlian dalam pengerukan dan normalisasi sungai.
“Kami bersama Dinas SDA provinsi telah membahas teknis pengerukan yang akan segera dilakukan agar aliran sungai kembali normal dan risiko banjir bisa diminimalkan,” jelasnya.
Komitmen untuk bertindak cepat juga terlihat setelah rapat selesai. Wakil Bupati bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi langsung turun ke lapangan meninjau sejumlah titik sungai yang mengalami pendangkalan.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Pemkab Sukabumi serius dalam menangani isu banjir secara preventif dan terpadu, dengan harapan masyarakat dapat merasa lebih aman menghadapi musim penghujan yang akan datang. (Red)