Tragis, Bayi 1 Tahun Asal Sukabumi Meninggal Setelah 3 Hari Menunggu Rujukan ICU

WhatsApp Image 2025 08 29 at 21.50.35 a1fc8687
9 / 100

Sukabumi – Seputar Jagat News. Jum’at, 29 Agustus 2025. Dunia kesehatan Kabupaten Sukabumi kembali disorot setelah seorang bayi berusia satu tahun bernama Nadira meninggal dunia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu. Tragisnya, balita malang ini meninggal setelah tiga hari dua malam menunggu kepastian rujukan ke ruang perawatan intensif (ICU) yang tak kunjung tersedia.

Nadira, bayi perempuan asal Kampung Babakan Astana, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, mengembuskan napas terakhir pada Jumat, 23 Agustus 2025, sekitar pukul 16.30 WIB. Ia datang ke rumah sakit dengan keluhan medis serius, yakni jantung bocor. Namun, karena keterbatasan fasilitas, ruang ICU yang dibutuhkan tidak dapat segera diakses.

“Jam satu siang pada 23 Agustus, keluarga menghubungi saya. Mereka bilang kondisi Nadira sudah membiru, tapi ruang ICU masih belum tersedia. Sebelumnya, dokter sempat menyatakan boleh pulang karena hanya tinggal pemulihan batuk, tapi kondisi malah memburuk di rumah,” kata Irwan, relawan sosial dari Desa Loji, saat ditemui media pada Senin, 25 Agustus 2025.

Irwan menjelaskan, setelah Nadira dibawa kembali ke rumah sakit, ruang ICU dilaporkan penuh. Namun, pihak rumah sakit tidak segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan lain yang memiliki ruang perawatan intensif.

Kematian Nadira menyita perhatian publik setelah sebuah video berdurasi 1 menit 9 detik tersebar luas di media sosial. Rekaman tersebut memperlihatkan kondisi Nadira di IGD menjelang detik-detik terakhirnya. Banyak netizen menyuarakan keprihatinan terhadap sistem rujukan dan ketersediaan layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Peristiwa memilukan ini menambah panjang daftar masalah layanan kesehatan di Kabupaten Sukabumi. Sebelumnya, kasus tragis juga menimpa Raya, balita tiga tahun asal Kecamatan Kabandungan, yang meninggal dunia dalam kondisi tubuh penuh cacing gelang pada 22 Juli 2025 lalu.

Kematian dua balita dalam waktu berdekatan ini memunculkan desakan kepada pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem layanan kesehatan, khususnya dalam penanganan gawat darurat dan sistem rujukan antar rumah sakit.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak RSUD Palabuhanratu maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi terkait peristiwa tersebut.

Sukma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *