Sukabumi – Seputar Jagat News. Kamis, 14 Agustus 2025. Manajemen Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) RSUD R. Syamsudin, S.H. memberikan klarifikasi resmi terkait maraknya pemberitaan mengenai dugaan keterlibatan oknum karyawan rumah sakit dalam penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD R. Syamsudin, S.H., H. Yan Yan Rusyandi, SE., M.Kes, menyampaikan bahwa pihak rumah sakit selama ini secara konsisten menjalankan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), yang salah satunya adalah screening rutin penyalahgunaan NAPZA.
“Melalui program ini, kami melakukan pemeriksaan secara periodik terhadap seluruh jajaran karyawan. Dari hasil terbaru, terindikasi 10 orang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam penyalahgunaan NAPZA. Dari jumlah tersebut, 9 orang merupakan karyawan internal rumah sakit, sementara 1 orang berasal dari perusahaan outsourcing,” ujar Yan Yan Rusyandi.
Pihak manajemen telah melakukan klarifikasi dan konfirmasi secara langsung kepada seluruh individu yang bersangkutan. Langkah-langkah penanganan telah diambil sesuai dengan ketentuan hukum dan regulasi yang berlaku di lingkungan institusi pelayanan kesehatan.
Selain itu, RSUD R. Syamsudin juga menegaskan bahwa setiap kebijakan dan tindakan yang diambil selalu mempertimbangkan aspek kehati-hatian dan profesionalitas. Konsultasi dengan pihak-pihak yang memiliki kompetensi di bidang terkait juga terus dilakukan untuk menjamin penanganan yang proporsional dan berkeadilan.
“Kami memahami bahwa isu ini sangat sensitif. Oleh karena itu, manajemen rumah sakit mengambil langkah-langkah secara cermat dan bertanggung jawab, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai integritas serta tanggung jawab terhadap masyarakat,” imbuhnya.
Di tengah kondisi ini, RSUD R. Syamsudin, S.H. menegaskan komitmennya untuk tetap mengedepankan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat Sukabumi dan sekitarnya.
Sukma
