Galanggang, Saipar Dolok Hole – Seputar Jagat News. Sabtu, 5 Juli 2025. Kampung Galanggang, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, berubah menjadi lautan manusia. Ratusan warga dari marga Marpaung dan seluruh perwakilan keturunannya memadati lokasi peresmian Tugu Op. Pangolitan Marpaung, dalam sebuah acara adat megah yang berlangsung sejak Jumat (4/7) hingga Sabtu (5/7).
Kehadiran Massal Keturunan dari Berbagai Daerah
Menurut panitia acara, Ruslan Ritonga, ribuan keturunan Op. Pangolitan Marpaung hadir dari berbagai penjuru Nusantara, seperti Jakarta, Medan, Batam, Pekanbaru, dan Padangsidimpuan. Kehadiran mereka disambut dengan tarian adat “Manortor”, yang menjadi lambang penghormatan dan sukacita dalam budaya Batak Angkola Sipirok.
Puncak Acara: Pemotongan Kerbau dan Makan Bersama
Puncak acara digelar pada Sabtu pagi, ditandai dengan pemotongan seekor kerbau — simbol kuat kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur. Dagingnya kemudian dimasak secara tradisional dan disantap bersama seluruh hadirin dalam suasana kekeluargaan yang penuh haru.

Penulisan Tarombo dan Doa Lintas Iman
Prosesi adat diadakan di depan tugu yang kini berdiri megah. Di sana pula dibacakan Tarombo atau silsilah keluarga besar Op. Pangolitan Marpaung, sebagai bentuk pelestarian sejarah dan penguatan identitas marga.
Uniknya, acara ditutup dengan doa bersama lintas agama, melibatkan keluarga besar yang beragama Kristen dan Islam. Hal ini menjadi simbol toleransi dan harmoni yang telah mengakar dalam tubuh pomparan Marpaung.
“Ini bukan hanya peresmian tugu, tapi panggilan jiwa bagi seluruh keturunan untuk kembali kepada akar budaya dan nilai-nilai leluhur,” ungkap Ritonga.
Jejak Turunan Op. Pangolitan Marpaung: Warisan Perjuangan dan Pengabdian:
Penasehat acara, Metar Marpaung, B.A., dalam sambutannya mengulas kiprah para keturunan Op. Pangolitan Marpaung yang telah berjasa di berbagai bidang, mulai dari perjuangan kemerdekaan hingga dunia medis.
Beberapa tokoh yang disebut di antaranya:
- Alm. Parpar Marpaung, pelaku sejarah dalam Perang Bumi Hangus 1948 di Magelang.
- Alm. Wilmar Marpaung, mantan kepala KPM (Maskapai Pelayaran Belanda), yang kini menjadi bagian dari Pelni.
- Mayor (KKO) Marcius Marpaung, Kepala penerimaan AL di Malang. Thn 70-an.
- S. Marpaung, mantan Bupati Deliserdang era Presiden Soeharto.
- Kombes Pol (Purn) Drs. Osman Marpaung
- Kombes Pol (Purn) Bonar Marpaung, S.E., S.H., M.M.
- Kol. Mar (Purn) Alm. Syahrun Marpaung (TNI AL)
- H.R. Irianto Marpaung, mantan jaksa, kini advokat. (Owner PT SeputarJagat Grup)
Di dunia medis, dua nama besar turut disebut sebagai legenda:
- Alm. Prof. dr. Boloni Marpaung, Sp.PD-KGEH, pemilik RSU Prof. Dr. Boloni di Medan
- Prof. Dr. dr. Blondina Marpaung, Sp.PD-KR, tokoh medis nasional yang dikenal luas. (Kepala Divisi Reumatologi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara) dan anggota guru besar USU.
“Ini bukti bahwa nilai luhur Op. Pangolitan tidak hanya hidup, tapi berkembang dalam pengabdian nyata generasi penerus,” pungkas Metar dengan penuh bangga.
Kembali ke Akar, Merajut Masa Depan
Peresmian Tugu Op. Pangolitan Marpaung bukan sekadar seremoni, namun merupakan manifestasi nilai kekeluargaan, budaya, dan sejarah hidup yang diteruskan dari generasi ke generasi. Kampung Galanggang menjadi saksi bahwa dari tanah leluhur, kembali tumbuh semangat besar untuk bersatu, mengenal asal-usul, dan membangun masa depan bersama.
Laporan Khusus | Seputar Jagat News
🕊 Dari tanah leluhur, sejarah besar kembali diukir
(MP)