Polsek Kangean Diduga Tutup Mata Terhadap Maraknya Sabung Ayam, Warga Geram

Screenshot 2025 12 02 182201
4 / 100 SEO Score

Sumenep — Seputar Jagat News. Warga Kecamatan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, kembali dibuat resah oleh maraknya praktik judi sabung ayam yang disebut-sebut berlangsung secara terang-terangan di sejumlah lokasi. Lebih memicu kegelisahan publik, beberapa tokoh masyarakat menuding bahwa aparat Polsek Kangean diduga “tutup mata” terhadap aktivitas ilegal tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, arena sabung ayam ini kerap berpindah dari satu titik ke titik lain—mulai dari kawasan terpencil hingga area yang cukup dekat dengan permukiman warga. Aktivitas tersebut bahkan dikabarkan berlangsung rutin dan semakin berani.

“Sebenarnya kami sudah berkali-kali melapor, tapi tidak ada tindakan nyata. Seolah-olah dibiarkan,” ungkap seorang warga yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.

Keresahan masyarakat bukan tanpa alasan. Mereka mengaku merasakan langsung dampak negatif dari aktivitas sabung ayam tersebut, mulai dari kebisingan, keributan, hingga rasa tidak nyaman akibat meningkatnya situasi yang dinilai rawan konflik sosial.

“Kami ingin hidup aman dan damai, tanpa ada kegiatan yang jelas-jelas melanggar hukum. Tapi yang kami rasakan justru seakan ada pembiaran,” ujar warga lainnya. Mereka menilai, dugaan pembiaran itu bukan hanya melukai rasa keadilan, tetapi juga memperparah menurunnya kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

Sejumlah tokoh masyarakat Kangean turut menyuarakan kekhawatiran. Mereka menyebut situasi ini berpotensi menjadi “preseden berbahaya” jika tidak segera ditangani dengan tegas.

“Ketika judi dibiarkan, kriminalitas lain akan ikut tumbuh. Ini soal keberanian menegakkan hukum, bukan sekadar formalitas,” tegas salah satu tokoh masyarakat.

Masyarakat mendesak aparat agar segera mengambil langkah nyata dan terukur. Bentuk tindakan yang mereka tuntut mencakup razia rutin, penutupan lokasi sabung ayam, serta proses hukum yang adil dan tidak tebang pilih terhadap semua pelaku—termasuk jika ada oknum yang diduga turut melindungi praktik tersebut.

“Kami tidak minta muluk-muluk. Kami hanya ingin hukum ditegakkan. Jangan sampai aparat dianggap abdi pelanggar hukum, bukan pelindung masyarakat,” kata seorang perwakilan warga.

Hingga berita ini diturunkan, Polsek Kangean belum memberikan keterangan resmi terkait berbagai tudingan dan keluhan masyarakat tersebut. Publik berharap ada respons cepat dan tindakan tegas agar stigma dugaan pembiaran tidak semakin menguat, serta rasa aman di tengah masyarakat Kangean dapat segera dipulihkan.

(MP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *