Flores Timur – Seputar Jagat News. Kamis, 27 Maret 2025. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Flores Timur, Maksimus Masan Kian, menegaskan bahwa almarhumah Rosalia Rerek Sogen (30) patut dinobatkan sebagai Pahlawan Pendidikan. Hal ini didasarkan pada dedikasi dan pengorbanannya dalam menjalankan tugas negara mencerdaskan anak bangsa, khususnya di wilayah pedalaman Papua, hingga akhirnya kehilangan nyawa dalam insiden tragis yang melibatkan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Rosalia Rerek Sogen telah gugur dalam tugas suci mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, PGRI dengan tegas menyatakan bahwa beliau layak dianugerahi gelar Pahlawan Pendidikan. Kami berharap negara memberikan perhatian serius atas jasa-jasanya serta menjamin keselamatan dan perlindungan bagi para tenaga pendidik yang bertugas di daerah rawan konflik,” ujar Maksimus dalam pernyataannya, Rabu (26/3/2025).
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi dunia pendidikan dan keluarga besar PGRI. Menurut Maksimus, kehilangan seorang guru yang berjuang di daerah terpencil merupakan duka bagi seluruh insan pendidikan. Ia menekankan bahwa peristiwa ini harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan hukum dan keamanan bagi tenaga pendidik, terutama di wilayah dengan potensi ancaman tinggi.
Sebagai wujud solidaritas, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan memberikan bantuan dana solidaritas yang disalurkan melalui PGRI Kabupaten Flores Timur.
Sebelumnya, insiden penyerangan terjadi pada Jumat (21/3/2025) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan yang dilakukan oleh KKB ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka. Korban meninggal dunia adalah Rosalia Rerek Sogen, warga asal Lewotala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur. Saat ini, jenazah telah tiba di rumah duka di Desa Lewotala dan akan segera dimakamkan.
PGRI mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret guna menjamin keselamatan tenaga pendidik di daerah konflik, termasuk peningkatan perlindungan hukum, kebijakan pengamanan, serta penghargaan bagi para guru yang berjuang di garis terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tragedi yang menimpa Rosalia Rerek Sogen harus menjadi pelajaran bagi negara bahwa pendidikan adalah pilar utama bangsa yang harus dilindungi dengan segala daya dan upaya. Guru bukan hanya pencerah bagi generasi penerus, tetapi juga pejuang yang berhak mendapatkan penghormatan tertinggi dari negara. (Red)