SURABAYA – Seputar Jagat News. Penyelidikan terhadap insiden kebakaran yang melanda sisi barat Gedung Negara Grahadi, Surabaya, mulai menunjukkan titik terang. Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) dari Polrestabes Surabaya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu (31/8) petang. Proses penyelidikan ini berlangsung di bawah pengawalan langsung Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, serta disaksikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, yang tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 WIB.
Gedung Negara Grahadi, yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya dan simbol kebanggaan warga Surabaya, tampak dipadati oleh warga yang turut menyaksikan proses penyelidikan. Meski demikian, situasi di sekitar lokasi tetap berlangsung kondusif.
AKBP Edy Herwiyanto dalam keterangannya mengungkapkan bahwa kebakaran hebat yang terjadi diduga kuat dipicu oleh pelemparan bom molotov oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai aksi anarkis yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan kerusakan.
“Pada Sabtu, tanggal 30 Agustus, telah terjadi tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab. Mereka melakukan pelemparan bom molotov ke bagian barat Gedung Grahadi,” ungkap Edy.
Bagian gedung yang terbakar diketahui mencakup sejumlah ruangan penting, di antaranya ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur, ruang protokol bagian umum, ruang media, serta area parkir motor. Kerusakan cukup parah dan mengganggu sejumlah fungsi administratif dalam gedung tersebut.
Lebih lanjut, Edy memastikan bahwa peristiwa ini masuk dalam kategori pelanggaran hukum serius.
“Ada indikasi kuat bahwa ini adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk membakar. Ini pelanggaran hukum yang serius dan tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.
Untuk mengungkap pelaku di balik insiden ini, tim penyidik dari Satreskrim Polrestabes Surabaya telah menetapkan status quo terhadap gedung dan melakukan olah TKP secara menyeluruh. Langkah ini diambil guna mengamankan barang bukti dan jejak pelaku yang masih bisa ditemukan di lokasi.
“Diawali dengan olah TKP, saat ini kami menyatakan gedung ini berstatus quo. Proses selanjutnya adalah mengungkap siapa saja pelaku pembakaran ini,” jelas Edy.
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa sejumlah terduga pelaku telah berhasil diamankan oleh kepolisian dari beberapa titik di Surabaya. Saat ini mereka tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik guna mengungkap motif dan jaringan di balik aksi tersebut.
“Alhamdulillah, ada beberapa pelaku yang telah kami amankan. Mereka diduga terlibat dalam aksi pembakaran di beberapa lokasi. Saat ini mereka sedang dalam proses penyidikan,” pungkas Edy.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan penyelidikan ini hingga tuntas dan menyeret semua pihak yang terlibat ke jalur hukum. Sementara itu, warga Surabaya diminta tetap tenang dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang. (MP)