Misteri Hilangnya IPTU Tomy Marbun di Kali Rawara: Advokat Beberkan Kronologi Lengkap dari Lokasi Kejadian

Screenshot 2025 06 23 124114
8 / 100

TELUK BINTUNI – Seputar Jagat News. Hilangnya IPTU Tomy Samuel Marbun saat operasi pengejaran kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada 18 Desember 2024 di Kali Rawara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar. Advokat dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Sisar Matiti, Yohanes Akwan, SH., MAP., CLA, membeberkan rangkaian fakta dan kronologi hilangnya mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni itu, usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), rekonstruksi, dan reposisi TKP pada Maret hingga April 2025.

Menurut keterangan saksi-saksi yang turut berada di lokasi bersama IPTU Tomy Marbun saat kejadian, peristiwa bermula dari keputusan TM sendiri yang mengarahkan sejumlah personel untuk bersiap di Kali Cempedak, termasuk penyimpanan tali pengaman sungai yang sebelumnya telah disiapkan untuk penyeberangan.

Sebanyak 45 personel gabungan TNI-Polri, yang berasal dari empat kesatuan berbeda, ditempatkan di Kali Cempedak untuk menunggu instruksi lebih lanjut. Pada saat bersamaan, TM memerintahkan pembentukan “Tim 20”, yang terdiri dari:

  • 5 anggota Resmob Polres Teluk Bintuni
  • 5 anggota Brimob Kompi Bintuni
  • 5 personel Batalyon Kapuas
  • 5 anggota TNI dari Kompi Bintuni
  • 1 tenaga bantuan lokal

Tim ini diperintahkan untuk menuju lokasi penyeberangan KKB di Sungai Rawara, dengan perintah awal agar langsung kembali ke tim utama di Kali Cempedak usai pemantauan, tanpa bermalam.

Namun setibanya di pinggir Kali Rawara sekitar pukul 15.30 WIT, perintah berubah secara mendadak. TM memerintahkan tim untuk mendirikan bivak dan bermalam di lokasi. Hal ini tidak sesuai dengan rencana awal dan menjadi titik awal pergeseran arah operasi.

Keesokan harinya, TM membentuk kembali unit kecil bernama “Tim 12” yang ditugaskan melakukan pengejaran terhadap Daftar Pencarian Orang (DPO). Berdasarkan pengamatan visual, markas DPO berada di seberang Kali Rawara, tidak jauh dari bivak yang telah didirikan.

Meski semula telah disiapkan tali penyeberangan yang disimpan di lokasi lain, TM justru memerintahkan tim menyeberang dengan berenang secara basah tanpa menggunakan tali pengaman.

Perintah ini berujung tragedi. Dalam proses penyeberangan itulah IPTU Tomy Marbun terseret arus dan tenggelam di Kali Rawara. Upaya pencarian oleh rekan-rekannya langsung dilakukan di sekitar lokasi kejadian, namun hingga kini, jasad TM belum ditemukan.

Advokat Yohanes Akwan menilai bahwa sejumlah keputusan lapangan, termasuk perubahan instruksi mendadak dan pengabaian alat pengaman yang tersedia, perlu menjadi bahan evaluasi mendalam. Ia juga menekankan pentingnya investigasi menyeluruh untuk memastikan apakah seluruh prosedur operasi telah dijalankan sesuai standar keselamatan.

“Kami telah melakukan reposisi dan rekonstruksi TKP secara rinci. Fakta-fakta di lapangan menunjukkan ada beberapa keputusan krusial yang diambil langsung oleh TM, yang berdampak besar pada keselamatan operasi,” ujarnya.

Pihak keluarga dan institusi berharap misteri hilangnya IPTU Tomy Marbun bisa segera terungkap dan keberadaannya ditemukan. Operasi pencarian tambahan kabarnya masih akan dilanjutkan oleh satuan gabungan TNI-Polri dalam waktu dekat. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *