Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Bikin Langit Gelap: Kolom Abu 10.000 Meter, Warga Diimbau Waspada

Screenshot 2025 06 19 092117
10 / 100

Flores Timur – Seputar Jagat News. Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang sangat intens. Dalam kurun waktu hanya enam jam pada Selasa (17 Juni 2025), gunung ini meletus lima kali dan memuntahkan kolom abu setinggi hingga 10.000 meter, menyelimuti langit dengan warna kelabu pekat yang membuat suasana menjadi gelap gulita.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status Level IV (AWAS) bagi gunung ini — status tertinggi dalam sistem peringatan dini gunung api di Indonesia.

Letusan Bertubi-tubi dalam 6 Jam

Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan bahwa erupsi terjadi berturut-turut antara pukul 18.00 hingga 24.00 WITA. Petugas Yeremias Kristianto Pugel dan Yohanes Kolli Sorywutun mencatat:

  • Lima kali letusan, dengan tinggi kolom abu antara 2.000 hingga 5.000 meter.
  • Asap kelabu tebal menyebar ke berbagai arah: utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.
  • Aktivitas vulkanik terekam dengan amplitudo maksimum 47,3 mm, durasi antara 330 hingga 1.205 detik.
  • Lava pijar, suara gemuruh sedang hingga kuat, serta hujan abu menyelimuti sejumlah wilayah sekitar gunung.
  • Terdeteksi pula enam kali gempa embusan dan satu kali gempa vulkanik dangkal.

Letusan bahkan menyebarkan bau belerang menyengat yang tercium hingga ke wilayah luar radius langsung, termasuk Kabupaten Ende.

Wilayah-Wilayah Berpotensi Terdampak

Sejumlah desa dan kawasan permukiman teridentifikasi sebagai daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan tinggi, antara lain:

  • Dulipali
  • Padang Pasir
  • Nobo
  • Nurabelen
  • Klatanio
  • Hokeng Jaya
  • Boru
  • Nawakote

Warga di wilayah ini diimbau untuk mejaga jarak dari aliran sungai yang berhulu di puncak gunung karena potensi banjir lahar hujan meningkat tajam seiring dengan akumulasi material vulkanik.

Rekomendasi Resmi dari PVMBG

Dengan status Level IV (AWAS), PVMBG mengeluarkan sejumlah instruksi penting:

  • Tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dari pusat erupsi, dan 8 km ke arah sektoral barat daya–timur laut.
  • Hindari aliran sungai dari hulu gunung untuk mencegah dampak lahar hujan.
  • Gunakan masker atau pelindung pernapasan saat terjadi hujan abu.
  • Tetap tenang, tidak menyebarkan informasi tidak resmi, dan ikuti arahan pemerintah setempat.

Ende Diselimuti Abu, Polisi Turun ke Jalan
Dampak letusan juga terasa kuat di wilayah Kabupaten Ende. Sejak pagi hari Rabu (18/6/2025), langit di kota itu terlihat suram akibat sebaran abu vulkanik. Udara dipenuhi partikel abu halus dan bau belerang, yang membahayakan saluran pernapasan.

BPBD Kabupaten Ende langsung mengeluarkan imbauan resmi agar warga selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah. TribunFlores.com memantau bahwa mayoritas warga kini mengenakan masker sebagai bentuk perlindungan.

Sementara itu, Polres Ende bergerak cepat untuk menjaga keamanan dan keselamatan lalu lintas (Kamseltibcar), serta membagikan masker gratis kepada warga dan pengendara. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ipda Efram Y. Mosa Rago, Kaurbinops Satlantas Polres Ende, di titik-titik strategis:

  • Simpang Lima Ende
  • Simpang Patung Marilonga Wolowona
  • Simpang Pelni

“Kami membagikan masker kepada warga dan pengendara untuk melindungi mereka dari paparan abu vulkanik,” ujar Ipda Efram.

Selain itu, warga juga diminta mengurangi aktivitas luar ruangan yang tidak mendesak dan menjaga kesehatan pernapasan dengan tidak terpapar abu dalam jangka waktu lama.

Aktivitas Erupsi Masih Berlangsung

Hingga Rabu (18/6/2025), aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih berlangsung. Peningkatan intensitas vulkanik dan potensi bencana sekunder seperti banjir lahar dan kerusakan infrastruktur membuat situasi di Flores Timur dan sekitarnya dalam kondisi siaga penuh.

Pemerintah daerah, bersama BPBD dan TNI-Polri, terus melakukan pemantauan dan siap melakukan evakuasi jika aktivitas gunung makin meningkat.

Letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi peringatan keras bahwa aktivitas vulkanik di Indonesia masih menjadi ancaman nyata. Kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan koordinasi lintas sektor adalah kunci untuk meminimalisir korban dan kerusakan.

Masyarakat diharap tetap tenang, tidak menyebarkan informasi hoaks, dan terus mengikuti arahan resmi dari otoritas terkait. Gunung boleh meletus, tapi solidaritas dan kepedulian antarsesama harus terus menyala. (Aky)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *