JAKARTA – Seputar Jagat News. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyayangkan terjadinya kekisruhan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang dipicu oleh kebijakan kontroversial Bupati Sudewo. Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, usai bertemu Presiden di Istana Negara, Jakarta.
Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo telah menerima laporan mengenai gelombang unjuk rasa besar-besaran yang terjadi di Pati, dan memberikan respons yang tegas namun menenangkan.
“Ya tentunya kalau beliau, ya menyayangkan. Itu tadi apa yang kami sampaikan itulah hasil respons beliau terhadap siapa pun itu,” ujar Prasetyo kepada awak media di kompleks Istana.
Prasetyo menekankan bahwa Presiden berharap agar persoalan ini segera diselesaikan secara bijak, tanpa memperkeruh situasi sosial maupun mengganggu stabilitas ekonomi masyarakat Pati. Mengingat saat ini juga bertepatan dengan momen menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Prasetyo mengingatkan pentingnya menjaga suasana tetap kondusif.
“Jangan juga mengganggu kehidupan ekonomi Pati, apalagi ini menjelang peringatan ulang tahun kemerdekaan,” lanjutnya.
Kisruh yang terjadi di Pati bermula dari kebijakan Bupati Sudewo yang belum genap sebulan menjabat sejak pelantikannya pada 18 Juli 2025. Ia mengeluarkan keputusan untuk menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Kebijakan ini sontak memicu kemarahan masyarakat luas.
Gelombang penolakan atas kebijakan tersebut memuncak dalam aksi unjuk rasa yang diklaim dihadiri lebih dari 50.000 warga. Massa turun ke jalan menyuarakan kekecewaan dan kemarahan mereka dengan meneriakkan yel-yel seperti “Bupati harus lengser” dan “Turun Sudewo sekarang juga.”
Aksi yang berlangsung secara masif tersebut menandai penolakan publik yang luar biasa besar terhadap kepemimpinan Sudewo, padahal ia baru saja menduduki kursi bupati selama kurang dari satu bulan.
Sebagai kader Partai Gerindra, partai yang juga dipimpin oleh Presiden Prabowo, sorotan terhadap tindakan Bupati Sudewo tentu menjadi perhatian tersendiri di lingkungan Istana. Meskipun tidak secara langsung menyebutkan langkah partai terhadap Sudewo, Mensesneg Prasetyo menegaskan bahwa penanganan konflik ini harus mengedepankan kepentingan rakyat dan menjaga stabilitas daerah.
Masyarakat kini menanti langkah tegas selanjutnya dari pemerintah pusat maupun partai terkait masa depan kepemimpinan di Pati. Di sisi lain, Presiden Prabowo tampak mengambil posisi yang hati-hati, dengan menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan. (MP)