JAKARTA – Seputar Jagat News. Kementerian Sosial (Kemensos) RI kini menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam upaya memperbaiki dan memverifikasi ketepatan sasaran penerima bantuan sosial (bansos). Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan adanya dugaan bahwa sejumlah rekening penerima bansos menunjukkan aktivitas mencurigakan.
Dalam keterangan resminya pada Jumat (4/7/2025), Gus Ipul menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan agar bansos benar-benar disalurkan secara tepat sasaran.
“Ternyata ada banyak rekening penerima bansos yang disinyalir dormant atau tidak melakukan transaksi apapun kecuali hanya menerima transfer saja,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menegaskan bahwa pihaknya telah meminta analisis menyeluruh terhadap rekening para penerima bansos. Tujuannya adalah memastikan bahwa dana negara benar-benar diterima dan digunakan oleh pihak yang membutuhkan.
“Kami mohon bantuan PPATK untuk melakukan semacam analisis terhadap rekening seluruh penerima bansos.”
Ia menjelaskan bahwa data yang telah dikumpulkan Kemensos kini sudah diserahkan ke PPATK untuk dipelajari lebih lanjut. Proses ini, menurut Gus Ipul, akan menjadi tolak ukur validitas data penerima bansos yang dimiliki kementeriannya.
“Data-data telah kami sampaikan dan masalah-masalah yang kami hadapi juga telah kami sampaikan. Mudah-mudahan ke depannya ditindaklanjuti,” lanjutnya.
Menanggapi kerja sama ini, Ketua PPATK Ivan Yustiavanda menyampaikan bahwa pihaknya sudah menemukan indikasi ketidakwajaran dalam aktivitas rekening sejumlah penerima bansos.
“Kami menemukan beberapa data yang anomali, dan itu akan segera kami serahkan kepada Pak Mensos untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan ke depan,” kata Ivan.
PPATK disebut akan terus mengeksplorasi dan menelusuri lebih jauh data yang diberikan oleh Kemensos untuk memastikan seluruh bantuan sosial disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Kerja sama ini dinilai sebagai bentuk konkret pelaksanaan visi Presiden Prabowo, yang ingin agar bansos disalurkan secara efektif, transparan, dan bebas dari penyimpangan.
“Apa yang diharapkan oleh Presiden melalui Kemensos, bansos harus tepat sasaran, digunakan secara benar, dan kepada orang-orang yang tepat, bisa dilaksanakan dengan baik,” tutur Ivan.
Ivan juga menegaskan komitmen penuh PPATK untuk mendukung Kemensos dalam meminimalkan kebocoran bansos dan memastikan bantuan negara sampai ke tangan rakyat yang benar-benar membutuhkan.
“Kami siap membantu ke depan. Kita berharap bahwa bansos ini akan lebih efektif, dan benar-benar tepat sasaran untuk masyarakat Indonesia,” tutupnya.
Kolaborasi antara Kemensos dan PPATK ini dipandang sebagai langkah strategis dalam reformasi penyaluran bantuan sosial, terutama dalam mencegah penyimpangan anggaran dan memperkuat kepercayaan publik terhadap program-program kesejahteraan pemerintah.
Dengan deteksi dini terhadap rekening-rekening mencurigakan, pemerintah berharap penyaluran bansos menjadi lebih akurat, efisien, dan berdampak nyata bagi masyarakat lapisan bawah. (MP)