Disorot Langsung oleh Presiden Prabowo, Irjen Dadang Hartanto Sang Komandan Upacara Bhayangkara Bergelar Profesor

Screenshot 2025 07 01 185612
8 / 100

Jakarta — Seputar Jagat News, 1 Juli 2025. Suasana khidmat dan meriah menyelimuti puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). Namun satu sosok mencuri perhatian secara khusus: Irjen Prof. Dr. H. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si., yang memimpin jalannya upacara sebagai Komandan Upacara, mendapat pujian langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Upacara berjalan lancar, tertib, dan penuh semangat. Setelah peragaan dan defile pasukan selesai, Irjen Dadang melapor kepada Presiden bahwa rangkaian kegiatan telah dituntaskan sesuai rencana.

“Upacara telah dilaksanakan, dilanjutkan dengan peragaan dan defile, laporan selesai,” lapor Dadang dengan tegas.

Mendengar laporan itu, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi atas suksesnya acara.

“Terima kasih Komandan Upacara, sampaikan ke seluruh peserta upacara penghargaan saya. Upacara dilaksanakan dengan semangat, tertib, disiplin,” ucap Presiden Prabowo.

Tidak hanya itu, Prabowo bahkan secara khusus meminta Irjen Dadang untuk menghadap dirinya usai acara, pernyataan yang disambut tepuk tangan para peserta upacara.

Irjen Dadang bukanlah nama baru di lingkungan Kepolisian RI. Pria kelahiran 24 November 1971 ini memiliki latar belakang karier dan akademik yang sangat cemerlang. Sejak 20 September 2024, ia menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri. Jabatan ini ia emban setelah sebelumnya menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I di Sespim Lemdiklat Polri.

Salah satu pencapaian membanggakan Irjen Dadang adalah ketika ia resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Administrasi Publik di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) pada Mei 2023. Ia menjadi profesor ke-8 di UMSU dan profesor ke-241 di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Ia juga tercatat sebagai dosen tetap NIDK pertama di UMSU.

Dalam orasi ilmiahnya, Dadang menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia, yaitu lingkungan sosial yang dinamis dan penuh ketidakpastian—yang dikenal dengan istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity)—khususnya akibat masifnya pengaruh media sosial.

Jejak karier Irjen Dadang di kepolisian sangat beragam, menunjukkan kematangan dan pengalaman lapangan yang kuat. Ia memulai dari Kapolsek Senen hingga menduduki berbagai posisi strategis di Mabes Polri dan daerah. Berikut rangkuman riwayat jabatan penting Irjen Dadang Hartanto:

  • Kapolsek Senen (2005)
  • Kapolres Subang (2009)
  • Kapolres Cianjur (2011)
  • Wakapolrestabes Bandung (2012)
  • Sespri Kapolri (2012)
  • Kapolrestabes Medan (2017)
  • Karorenmin Bareskrim Polri (2019)
  • Wakapolda Sumatera Utara (2020)
  • Widyaiswara Utama Sespim Polri (2023)
  • Ketua STIK Lemdiklat Polri (2024)

Dadang juga pernah menjabat sebagai Koorspripim Polri, serta memiliki latar belakang reserse yang kuat. Berkat kedalaman ilmunya di bidang administrasi publik, ia menjadi salah satu dari sedikit perwira tinggi Polri yang menyandang gelar akademik profesor.

Pujian yang disampaikan Presiden Prabowo kepada Irjen Dadang Hartanto bukan hanya sekadar formalitas. Hal itu mencerminkan apresiasi terhadap profesionalisme, dedikasi, dan kualitas kepemimpinan perwira tinggi Polri tersebut. Kombinasi antara kapasitas intelektual dan kemampuan manajerial di lapangan, menjadikan Dadang contoh nyata sosok polisi modern yang unggul dalam akademik dan praktik kepolisian.

Upacara Bhayangkara ke-79 tahun ini bukan sekadar perayaan ulang tahun institusi kepolisian, tetapi juga panggung untuk menunjukkan wajah Polri yang profesional, disiplin, dan berprestasi — dan Irjen Prof. Dr. H. Dadang Hartanto adalah representasi nyata dari semangat itu. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *