Kabupaten Sukabumi – Seputar Jagat News. Selasa, 20 Mei 2025. Kepala Desa Kertamukti (Dede Kusnadi) akhirnya angkat bicara mengenai polemik yang tengah berkembang terkait Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) produksi roti di wilayahnya pada tahun 2018 sampai dengan 2019, yang mana usaha roti tersebut diduga bangkrut karena dana penyertaan modal yang dikelola oleh ketua BUMDes (Asan) anak Kades, digunakan untuk kepentingan pribadi dan tidak pernah ada laporan pertanggungjawaban yang jelas terkait hal tersebut.
Dalam pernyataan nya melalui-pesan singkat whatsapp-nya, Dede Kusnadi menjelaskan “BUMDes sudah direvit kang, semenjak itu tidak pernah menganggarkan untuk BUMDes” jelas Dede dalam pesan Whatsapp tersebut.
Namun dia tidak menjelaskan terkait dana penyertaan modal tersebut, yang dikelola oleh anaknya selaku ketua BUMDes bersama dirinya selaku Kades.
Di lain pihak seorang berinisial A warga desa tersebut mengatakan terkait BUMDes,
“Dana BUMDes itu kan dipakai oleh anak dengan bapak, terus pertanggungjawabannya seperti apa itu kan uang negara milik masyarakat tidak sedikit kan Rp 53.159.000 kok gampangnya cukup mengatakan Revit.” Kata A.
Namun ketika dimintai keterangan terkait pengadaan bibit pohon durian yang dianggarkan sebesar Rp 105 juta pada tahun 2023 yang juga menjadi sorotan warga, sang Kepala Desa membeli bungkam. Tidak ada penjelasan yang diberikan meskipun beberapa pihak mempertanyakan transparansi dan penggunaan anggaran dalam proyek tersebut, yang diduga fiktif.
Di sisi lain seorang ketua kelompok tani berinisial O mengungkapkan kepada awak media Seputarjagat news.
Kata O “Kades Kertamukti membagikan bibit pohon durian simontong dan Musang King itu pada tahun 2024, itu pun tidak banyak yang cara pembagiannya melalui RW terus ke RT dan dibagikan ke warga, tanaman bibit pohon durian tersebut banyak yang mati karena tidak bersertifikat” Ujar nya.
(DS)