Jakarta – Seputar Jagat News. Minggu, 1 Desember 2024. Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, mengungkapkan keputusan penting terkait anggaran untuk program makan bergizi gratis yang akan diberikan kepada masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil. Menurut Prabowo, anggaran yang sebelumnya diperkirakan mencapai Rp 15.000 per porsi, akan disesuaikan menjadi Rp 10.000 per porsi, dengan pertimbangan efisiensi anggaran dan kebutuhan daerah.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, usai pengumuman kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2025 sebesar 6,5 persen. “Program makan bergizi ini ditujukan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Rata-rata, program ini akan memberikan Rp 10.000 per hari untuk setiap anak dan ibu hamil,” ungkap Prabowo.
Meskipun anggaran awal direncanakan Rp 15.000 per porsi, Prabowo menjelaskan bahwa dengan mempertimbangkan kondisi anggaran negara, program tersebut diperkirakan cukup efektif dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10.000 per porsi. “Kami menginginkan Rp 15.000, tetapi dengan kondisi anggaran saat ini, Rp 10.000 per porsi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang baik di daerah-daerah tertentu,” tambahnya.
Prabowo menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya bagi keluarga-keluarga yang berada pada desil terbawah, yang rata-rata memiliki 3 hingga 4 anak yang harus diberi makan dengan gizi yang layak. “Dengan program ini, satu keluarga bisa menerima bantuan senilai antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per hari. Artinya, dalam sebulan, mereka bisa menerima hingga Rp 2,7 juta,” jelas Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah tidak hanya mengandalkan program makan bergizi, tetapi juga akan menyalurkan berbagai bentuk bantuan sosial (bansos) lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan tunjangan sosial lainnya. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok buruh, mendapatkan perlindungan dan peningkatan kesejahteraan yang maksimal. Ini adalah bagian dari upaya besar pemerintah untuk mengurangi kesenjangan sosial dan mendukung pemenuhan kebutuhan dasar bagi rakyat,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), anggaran untuk program makan bergizi gratis ditetapkan sebesar Rp 15.000 per porsi. Namun, Dadan menambahkan bahwa pelaksanaan program ini akan bersifat fleksibel, menyesuaikan dengan harga bahan pangan di tiap daerah. “Meskipun anggaran di APBN adalah Rp 15.000 per anak, implementasinya akan disesuaikan dengan kondisi harga pangan di daerah masing-masing,” kata Dadan. Ia juga menjelaskan bahwa sisa anggaran yang ada dari daerah dengan biaya bahan pangan rendah bisa dialihkan untuk daerah yang lebih membutuhkan.
Meskipun demikian, Prabowo menegaskan bahwa finalisasi anggaran untuk makan bergizi gratis adalah Rp 10.000 per porsi, dengan penyesuaian yang dapat dilakukan di tingkat daerah sesuai dengan kebutuhan dan harga pangan setempat. Pemerintah berharap, meskipun ada penyesuaian, program ini tetap dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan. (Red)