Sukabumi – Seputar Jagat News. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman, SH., MM., menghadiri rapat koordinasi persiapan pembangunan jalan tol Ciawi–Sukabumi. Rapat tersebut digelar di Kantor Waskita Bocimi 3B, Cibatu, Kecamatan Cisaat, pada Jumat (19/12/2025).
Rapat koordinasi ini membahas rencana pelaksanaan konstruksi pada bidang tanah dan bangunan milik Universitas Nusa Putra yang masuk dalam kawasan Program Strategis Nasional (PSN). Selain pihak universitas, rapat juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), PT Waskita, PT Trans Jabar Tol, serta sejumlah dinas terkait.
Perwakilan Kementerian PU, Yudhi Ardiansyah, menjelaskan bahwa secara keseluruhan proses pengadaan lahan untuk proyek jalan tol Ciawi–Sukabumi telah mencapai 95 persen. Namun demikian, saat ini masih berlangsung proses penambahan lahan seluas 17 hektare atau sekitar 1.123 bidang yang berada di wilayah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, termasuk area milik Universitas Nusa Putra.
Menurut Yudhi, terdapat tiga bidang tanah berupa halaman dan sebagian bangunan kampus Universitas Nusa Putra yang sangat dibutuhkan dalam waktu dekat guna mempercepat proses konstruksi jalan tol.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Sukabumi menegaskan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh penyelesaian pembangunan jalan tol Ciawi–Sukabumi karena proyek ini telah menjadi kebutuhan masyarakat. Jalan tol tersebut direncanakan tuntas dan fungsional pada April mendatang.
Sekda juga berharap seluruh kendala teknis di lapangan dapat segera dikomunikasikan agar proses pembangunan tidak kembali mengalami hambatan, mengingat pemenuhan hak atas lahan telah diselesaikan sejak tahun 2023.
“Kita ingin proyek ini cepat selesai karena masyarakat sudah sangat mendukung. Saya harap semua kendala teknis bisa segera dikomunikasikan agar target fungsional di bulan April nanti bisa tercapai,” ujar Ade Suryaman.
Sementara itu, pihak Universitas Nusa Putra menyatakan dukungannya terhadap pembangunan jalan tol Ciawi–Sukabumi. Meski demikian, pihak kampus mengusulkan adanya penyesuaian desain agar kawasan universitas tetap berada dalam satu hamparan, mengingat hal tersebut berkaitan dengan akses gerbang utama kampus.
“Pada prinsipnya kami sangat mendukung. Kami hanya mengusulkan penyesuaian desain agar wilayah kampus tidak terpisah dan tetap dalam satu hamparan, namun jika harus dibongkar besok pun kami siap,” jelas perwakilan Universitas Nusa Putra. (MP)





