Para Bupati Mengaku Tak Mampu Atasi Banjir Besar, Pemerintah Pusat Ambil Alih Distribusi Logistik ke Aceh

Screenshot 2025 12 01 170521
7 / 100 SEO Score

JAKARTA – Seputar Jagat News. Pemerintah Pusat resmi mengambil alih penuh pengiriman bantuan logistik ke Provinsi Aceh setelah sejumlah bupati menyatakan tidak sanggup menangani dampak banjir dan longsor yang meluas. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa pendistribusian bantuan kini dilakukan melalui jalur udara karena seluruh akses darat terputus.

“Pusat yang mengambil alih. Dropping dari Jakarta dan dari Medan,” ujar Tito saat ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025). Ia menjelaskan bahwa Aceh sangat membutuhkan pasokan pangan dari luar daerah, namun keterbatasan fasilitas, termasuk ketiadaan pesawat, membuat pemerintah daerah tidak dapat bergerak cepat.

“Dia perlu dukungan pangan. Pangannya harus diambil dari luar menggunakan pesawat. Dia enggak punya pesawat, maka otomatis minta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat,” tegasnya.

Tito mengaku memahami langkah sejumlah bupati yang menyatakan ketidakmampuan mereka mengatasi bencana tersebut. Menurutnya, kondisi geografis yang terisolasi membuat penanganan mandiri oleh pemerintah kabupaten hampir mustahil.

“Wajar enggak mampu, karena di daerah yang tersulit. Dari mana mau dapat makanan logistik kalau bukan minta bantuan kepada pemerintah yang di atasnya,” kata Tito.

Kesulitan makin bertambah karena proses pemulihan pascabanjir juga terhambat. Alat berat tidak bisa dimobilisasi akibat jalan yang rusak berat dan terputus di berbagai titik.

“Bagaimana mungkin kemampuan Pemda Aceh Tengah untuk melakukan mobilisasi alat berat, memperbaiki jembatan, jalan yang pecah, patah, longsor, tertutup. Terkunci dari utara, dari Lhokseumawe, juga terkunci dari selatan. Jadi jalan-jalannya betul-betul putus,” jelas Tito.

Meskipun beberapa daerah menyatakan menyerah, Tito menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap memberikan bantuan tanpa memandang kondisi kemampuan daerah.

“Pemerintah pusat, mau dia katakan mampu, mau dia katakan nyerah, enggak mampu, pasti kita akan bekerja, membantu, dan itu sudah sejak hari pertama,” tegasnya.

Setidaknya ada tiga bupati yang menyatakan tidak sanggup menangani banjir besar tersebut:

  • Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky
  • Bupati Aceh Selatan Mirwan MS
  • Bupati Aceh Tengah Haili Yoga

Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mengakibatkan jumlah korban yang sangat besar. Hingga Minggu (30/11/2025), BNPB mencatat:

  • 442 orang meninggal dunia
  • 402 orang hilang
  • 646 orang luka-luka

Rinciannya:

  • Sumatera Utara: 217 meninggal, 209 hilang
  • Sumatera Barat: 129 meninggal, 118 hilang
  • Aceh: 96 meninggal, 75 hilang

Dengan akses darat yang masih terputus dan cuaca ekstrem yang belum sepenuhnya mereda, pemerintah pusat terus mempercepat distribusi logistik via udara untuk memenuhi kebutuhan ribuan korban terdampak. Pemerintah menegaskan bahwa semua upaya dilakukan untuk meminimalkan korban tambahan serta mempercepat pemulihan infrastruktur vital. (MP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *