Korban Terus Bertambah, Ribuan Keluarga Mengungsi akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

Screenshot 2025 11 29 101303
8 / 100 SEO Score

JAKARTA – Seputar Jagat News. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui perkembangan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera: Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Dalam laporan terkini pada Jumat (28/11/2025) sore, Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 174 orang, sementara 12.546 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi. Ia menegaskan bahwa angka tersebut masih bersifat sementara karena sejumlah wilayah belum dapat diakses dan proses pendataan terus berjalan.

Sumatera Utara: Korban Meninggal Tertinggi

Sumatera Utara menjadi wilayah dengan dampak paling parah. Suharyanto menyebutkan bahwa total 116 orang meninggal dunia, sementara 42 orang lainnya masih dalam pencarian.

“Untuk Provinsi Sumatera Utara, per sore ini, kami mendata korban meninggal dunia ada 116 jiwa, kemudian 42 jiwa masih dalam pencarian,” ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring.

Wilayah Mandailing Natal hingga kini belum melaporkan adanya korban meninggal, namun akses ke sejumlah titik longsor masih terputus. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat membuat jumlah korban bertambah. “Masih ada titik-titik yang belum bisa ditembus,” tambahnya.

Jumlah pengungsi di Sumatera Utara mencapai 3.840 KK, tersebar di berbagai wilayah yang terdampak banjir dan longsor.

Aceh: Banyak Wilayah Masih Terisolasi

Di Aceh, BNPB mencatat 35 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, dan 8 warga mengalami luka-luka. Akses ke sejumlah kabupaten/kota masih terputus sehingga pendataan belum dapat dilakukan secara menyeluruh.

“Ada beberapa kabupaten/kota yang masih terputus… Ini masih belum bisa tembus sampai seluruh kabupaten/kota di wilayah Aceh,” jelas Suharyanto.

Jumlah pengungsi di Aceh kini mencapai 4.846 KK, dan diperkirakan masih dapat bertambah setelah akses ke wilayah terisolasi kembali terbuka.

Sumatera Barat: Skala Bencana Tetap Besar

Sementara itu, di Sumatera Barat tercatat 23 orang meninggal dunia, 12 orang hilang, dan 4 orang mengalami luka-luka. Meski jumlah korban lebih rendah dibanding Sumut dan Aceh, BNPB menilai skala kerusakan tetap besar.

“Kalau dibandingkan dengan skala bencananya, misalnya Sumatera Barat sendirian, ya ini sangat-sangat besar dan sangat masif,” kata Suharyanto.

Jumlah pengungsi di Sumbar mencapai 3.900 KK, dengan wilayah Padang Pariaman menjadi daerah yang terkena dampak paling parah.

Upaya Penanganan Masih Berlangsung

Suharyanto menekankan bahwa seluruh data bersifat dinamis dan terus diperbarui seiring terbukanya akses ke wilayah terdampak. Hingga kini, tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan pemerintah daerah masih berjibaku membuka akses jalan, melakukan evakuasi, serta mencari korban yang hilang.

BNPB juga telah mengirimkan dukungan logistik, perlengkapan komunikasi darurat, serta fasilitas pendukung lainnya untuk mempercepat penanganan di lapangan. Pendataan akan dilanjutkan hingga seluruh area terdampak benar-benar dapat dijangkau.

Bencana yang melanda tiga provinsi besar di Sumatera ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir, dan pemerintah terus berupaya mengerahkan seluruh sumber daya untuk menanggulangi dampak yang meluas. (K)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *