Sukabumi Dorong Keberlanjutan Program Keluarga SIGAP untuk Wujudkan Generasi Emas 2045

Screenshot 2025 11 27 064216
8 / 100 SEO Score

SUKABUMI – Seputar Jagat News. Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bersama Kementerian Desa PDT, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Dinas Kesehatan, serta Program Keluarga SIGAP, menggelar Lokakarya Keberlanjutan Program Keluarga SIGAP untuk tingkat kecamatan dan desa di wilayah Palabuhanratu pada 25 November 2025. Kegiatan ini digelar sebagai upaya memperkuat integrasi Program Keluarga SIGAP dalam perencanaan dan penganggaran desa guna mendukung pencapaian target Generasi Emas Indonesia 2045.

Program Keluarga SIGAP merupakan inisiatif perubahan perilaku keluarga, dengan fokus pada tiga praktik utama: imunisasi rutin lengkap sesuai jadwal, cuci tangan pakai sabun (CTPS), serta pemberian makanan bergizi dan camilan sehat. Melalui pelatihan kader, kunjungan rumah, kelas ibu baduta, serta penyediaan media interaktif seperti poster dan alat permainan komunikasi, program ini menyasar keluarga dengan anak usia 0–24 bulan. Media sosial juga ikut dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan edukasi.

Setelah melalui uji coba pada 2023, pada tahun 2025 Program Keluarga SIGAP resmi diperluas ke tiga daerah yaitu Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat), Kabupaten Brebes (Jawa Tengah), dan Kabupaten Banjar (Kalimantan Selatan). Di Kabupaten Sukabumi sendiri, program ini menunjukkan capaian signifikan. Hingga Oktober 2025, SIGAP telah menjangkau 53.456 baduta dari 285 desa. Sebanyak 3.876 kader dari 2.670 posyandu menerima pelatihan dan telah melaksanakan 52.805 kunjungan rumah pertama, serta memfasilitasi 2.963 Kelas Ibu Baduta di posyandu berbagai wilayah.

Screenshot 2025 11 27 064216

Dalam lokakarya, Nuwirman, Penasihat Advokasi Keluarga SIGAP sekaligus fasilitator utama, menegaskan bahwa SIGAP bukan sekadar program, melainkan gerakan masyarakat yang memberikan dampak langsung pada keluarga. Sementara itu, Ardi Prastowo, Team Leader Program Keluarga SIGAP, menekankan pentingnya kemandirian desa dalam melanjutkan pelaksanaan program ini. Ia mengajak kepala desa berkomitmen mengalokasikan Dana Desa untuk memastikan keberlanjutan program.

Dukungan serupa datang dari Sappe MP Sirait, Analis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kementerian Desa PDT. Ia menyampaikan pentingnya pemahaman optimal mengenai penggunaan Dana Desa untuk mendukung layanan kesehatan dasar, termasuk praktik-praktik perilaku utama dalam Program SIGAP.

Screenshot 2025 11 27 064305

Apresiasi juga disampaikan oleh Andriyansyah Subandi, S.TP, M.Si, Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Sukabumi. Ia menegaskan bahwa dukungan kepala desa sangat krusial, terutama karena program ini mencakup imunisasi, CTPS, serta penyediaan makanan pendamping ASI bergizi. Dinas PMD menyatakan komitmennya bersinergi dengan kementerian serta dinas terkait demi keberlanjutan program.

Senada dengan itu, Dr. Mulus Wijaya Kusuma, Ketua Tim Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Sukabumi, menyebut Program Keluarga SIGAP selaras dengan Skema Program Sukabumi Sakti yang berfokus pada peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Ia menilai program ini memberi kontribusi besar pada edukasi masyarakat terkait imunisasi dasar lengkap, perilaku higienis, dan penyediaan makanan pelengkap yang bergizi—semua mendukung penurunan stunting dan penguatan fondasi kesehatan keluarga.

Screenshot 2025 11 27 064346

H. Cucu Sumintardi, SKM, MKM, Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, turut menegaskan bahwa berbagai intervensi kesehatan spesifik yang dilakukan pemerintah daerah berjalan seiring dengan Program Keluarga SIGAP. Ia menyebut adanya dampak nyata program ini terhadap tren penurunan angka stunting di Sukabumi.

Lokakarya yang diselenggarakan selama tiga hari, pada 25–27 November 2025, ini mengundang 285 kepala desa. Kegiatan diarahkan untuk mengukur kesiapan desa dalam mengadopsi program SIGAP secara mandiri. Para peserta diharapkan semakin memahami urgensi program dalam upaya percepatan penurunan stunting, sekaligus berkomitmen mengintegrasikan dukungan program ke dalam perencanaan desa, termasuk pengalokasian anggaran. Dukungan teknis dari Kementerian Desa, Dinas PMD, serta Bappeda menjadi fondasi penting dalam memperkuat langkah menuju terwujudnya Generasi Emas 2045. (MP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *