Saling Mencintai di Tengah Gelombang Seismik di Pulau Kangean

WhatsApp Image 2025 11 04 at 11.50.40 80dbec3c
8 / 100 SEO Score

Sumenep — Seputar Jagat News. Di tengah gelombang perbedaan pendapat yang mengiringi kegiatan seismik migas di Pulau Kangean, muncul pesan damai dan saling menghargai antar masyarakat yang selama ini berada di dua kubu berbeda : kelompok yang menolak dan kelompok yang mendukung kegiatan seismik.

Kegiatan seismik yang dilakukan oleh PT. Kei menjadi sorotan masyarakat. Sebagian warga mendukung dengan alasan pembangunan dan peningkatan ekonomi lokal, sementara sebagian lain khawatir akan dampak lingkungan serta pengaruh terhadap kehidupan nelayan.

Namun di antara perbedaan pandangan itu, muncul suara penyejuk dari tokoh Pemuda Kangean yang dikenal berkarakter dan memiliki adab yang tinggi, Verri Karaeng, yang terlibat langsung dalam proses kegiatan di lapangan. Ia menyerukan agar masyarakat tidak terpecah hanya karena perbedaan pendapat.

“Kita semua adalah saudara. Ada yang pro dan ada yang kontra, itu hal biasa. Tapi jangan sampai kita saling menjauhkan diri atau saling menyakiti. Kangean ini rumah kita bersama. ”ujar Verri Karaeng dalam wawancaranya dengan media ini, Selasa, 04/11/2025

Menurutnya, kegiatan seismik harus dilihat dengan kepala dingin. Pihak perusahaan dan pemerintah diharapkan lebih terbuka memberikan informasi yang jelas, sementara masyarakat diimbau untuk menyampaikan aspirasi dengan cara damai.

“Kalau komunikasi dijaga, kita bisa saling memahami. Pihak perusahaan juga perlu menghormati dan kebiasaan masyarakat setempat, sementara masyarakat harus berpikir panjang agar tidak terprovokasi. ”lanjutnya.

Meski sempat terjadi ketegangan di beberapa titik pesisir, kini perlahan suasana mulai mencair. Beberapa tokoh masyarakat dari kedua kubu bahkan mulai berkoordinasi untuk saling menjaga persaudaraan bersama selama proses seismik berlangsung.

Verri Karaeng menegaskan bahwa yang terpenting adalah rasa saling mencintai di tengah perbedaan, karena tanpa kebersamaan, pembangunan di Kangean tidak akan berjalan dengan baik.

“Kangean bukan hanya milik mereka yang mendukung, tapi juga milik mereka yang menolak. Kalau kita bisa saling mencintai, semua persoalan insyaAllah bisa diselesaikan dengan kepala dingin,” tutupnya penuh harap.

Dengan semangat kebersamaan ini, masyarakat Kangean diharapkan dapat menjadi contoh bahwa perbedaan pendapat bukan alasan untuk berpecah, melainkan peluang untuk saling memahami dan memperkuat persatuan di tengah “gelombang seismik” yang sesungguhnya : gelombang hati dan kepedulian antar-sesama..
(M/K)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *