Istana Kembalikan ID Liputan Wartawan CNN Indonesia, Janji Tak Akan Terulang

Screenshot 2025 09 30 150016
10 / 100

Jakarta – Seputar Jagat News. Istana Kepresidenan mengembalikan kartu identitas (ID) peliputan khusus Istana milik jurnalis CNN Indonesia TV, Diana Valencia, yang sebelumnya sempat diambil oleh Biro Pers. Dalam pertemuan resmi yang berlangsung di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin (29/9/2025), pihak Istana juga memberikan jaminan bahwa kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto, serta Diana Valencia sendiri. Dari pihak Istana, hadir Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Muhammad Yusuf Permana.

“Pagi ini kami telah bertemu dengan Pemred CNN, juga dengan Pak Totok dan Bu Diana. Kita berdiskusi. Istana ini sangat terbuka. Bu Diana ingin berkomunikasi dan bertemu. Kami pun meluangkan waktu, tentu saja karena ini menjadi prioritas kami untuk ditindaklanjuti,” ujar Yusuf kepada wartawan.

Yusuf menegaskan bahwa ID yang sempat ditarik adalah ID khusus untuk peliputan di lingkungan Istana, bukan ID pers profesional yang diterbitkan oleh institusi media tempat Diana bekerja.

“Biro Pers dan Media tidak mengambil ID profesional Mbak Diana sebagai jurnalis. Kami tidak punya kewenangan itu. Yang diambil oleh teman-teman adalah ID khusus Istana. Namun demikian, ID khusus itu pun sekarang telah dikembalikan,” jelas Yusuf.

Yusuf menyampaikan bahwa pihak Istana menjunjung tinggi prinsip keterbukaan dan kebebasan pers sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Ia juga menyebut bahwa Istana sangat menghormati peran jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi.

“Kami juga memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang kembali. Teman-teman yang bertugas di Istana sudah memahami hal ini, dan Kepala Biro Pers serta Media juga telah menyampaikan penyesalan atas kejadian penarikan ID tersebut,” kata Yusuf.

Dalam kesempatan yang sama, Pemred CNN Indonesia, Titin Rosmasari, mengapresiasi respons dan itikad baik dari Biro Pers Istana yang telah menggelar pertemuan dan mengembalikan ID peliputan Diana.

“Ini adalah jawaban yang harus kami sampaikan kepada rekan-rekan yang men-support kami, termasuk Mas Totok dari Dewan Pers. Kekhawatiran komunitas pers akhirnya terjawab. ID ini dikembalikan dan itu artinya Mbak Diana dapat kembali menjalankan tugas seperti sebelumnya,” ujar Titin.

Titin menegaskan bahwa Kepala Biro Pers Media dan Informasi, Erlin Suastini, juga secara langsung menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Ia menekankan pentingnya adanya jaminan profesionalisme dan perlakuan setara terhadap jurnalis yang bertugas di Istana.

“Teman-teman harus tetap dapat menjalankan tugas secara profesional. Itu yang kita pegang. Pak Deputi tadi juga menjamin kejadian ini tidak akan terulang. Saya ucapkan terima kasih kepada komunitas pers, termasuk IJTI, Forum Pemred, PWI, AJI, dan tentu Dewan Pers,” ungkapnya.

Sementara itu, jurnalis CNN Indonesia Diana Valencia menyampaikan rasa terima kasih atas pengembalian ID peliputan serta ruang dialog yang dibuka oleh pihak Istana.

“Terima kasih kepada Biro Pers yang telah mengembalikan ID, berbesar hati, dan tadi juga meminta maaf kepada saya dan CNN Indonesia. Pengembalian ini adalah wujud bahwa teman-teman di Istana memberikan jaminan bahwa ini adalah yang terakhir,” ucap Diana.

Ia juga berharap tidak ada lagi tindakan sewenang-wenang terhadap jurnalis di lapangan, terutama terkait dengan hal-hal teknis seperti posisi peliputan dan sesi doorstop yang memang kerap terjadi tarik-menarik di lokasi liputan.

“ID ini adalah akses penting untuk bisa meliput di Istana. Penarikannya harus jadi yang terakhir. Karena kita di lapangan memang sering menghadapi tarik-menarik soal posisi, soal materi doorstop. Tapi ID ini tidak semestinya jadi alat pembatas,” tambahnya.

Menanggapi simpang siur yang sempat berkembang, Titin Rosmasari juga memastikan bahwa Diana tidak dipecat dari CNN Indonesia, justru sebaliknya, CNN memberikan dukungan penuh.

“Mbak Diana tidak dipecat. Pertanyaan yang diajukan kemarin kepada Presiden sangat relevan, kontekstual, dan dibutuhkan oleh publik. Pertanyaan itu dijawab sangat baik oleh Presiden Prabowo. Kami menilai Diana adalah salah satu jurnalis terbaik yang dimiliki CNN,” tutup Titin.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi antara lembaga negara dan media dalam menjaga iklim demokrasi yang sehat dan menghormati peran pers secara proporsional. Biro Pers Istana pun kini berkomitmen penuh bahwa hal serupa tidak akan terjadi lagi. (MP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *