Bandung – Seputar Jagat News. Di tengah ketegangan unjuk rasa yang memanas di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi muncul langsung menemui massa aksi pada Jumat malam, 29 Agustus 2025, sekitar pukul 19.50 WIB. Kehadiran orang nomor satu di Jabar ini disambut dengan sorot lampu dari kerumunan demonstran dan suasana yang gelap gulita di sekitar Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, Dedi datang dengan pengawalan ketat dari sejumlah aparat keamanan, termasuk prajurit TNI. Mantan Bupati Purwakarta itu tampak mengenakan pakaian serba putih, dengan wajah dioles bahan berwarna putih, menambah kesan simbolik dalam kemunculannya yang dramatis di tengah ribuan pengunjuk rasa.
Kehadirannya bukan hanya sekadar formalitas. Dedi berusaha berdialog langsung dengan para demonstran di depan Gedung DPRD Jawa Barat, tempat konsentrasi massa yang sedari siang menggelar aksi unjuk rasa.
Meski Dedi mencoba meredakan situasi dengan komunikasi langsung, suasana di lokasi justru berubah menjadi tegang. Kericuhan mulai meningkat, terutama saat aparat keamanan beberapa kali menembakkan gas air mata ke arah massa. Letupan tersebut memecah konsentrasi pengunjuk rasa dan memperumit jalannya dialog antara gubernur dan demonstran.
Teriakan massa terus menggema, namun Dedi tetap berjalan menembus kerumunan. Upaya ini dinilai sebagai bentuk keberanian dan pendekatan langsung dalam menghadapi aspirasi warga.
Momen keberanian Dedi Mulyadi juga diabadikan dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71. Dalam video yang beredar, tampak Dedi berjalan pelan di antara massa dengan ekspresi serius. Di sekelilingnya, prajurit TNI siaga mengamankan situasi, sementara suara protes terus terdengar dari berbagai penjuru.
Kehadiran langsung Gubernur Jawa Barat ini menjadi sorotan dan menuai beragam tanggapan dari publik. Bagi sebagian orang, langkah Dedi dinilai sebagai wujud tanggung jawab pemimpin yang tidak hanya bersembunyi di balik meja kekuasaan, namun terjun langsung merespons situasi yang sedang memanas.
Namun, di sisi lain, ada pula pihak yang mempertanyakan efektivitas dari aksi simbolik tersebut, terlebih ketika eskalasi kerusuhan justru meningkat saat ia hadir.
Demonstrasi yang terjadi malam itu merupakan bagian dari gelombang aksi yang sedang berlangsung di berbagai wilayah Indonesia, sebagai respon terhadap berbagai kebijakan nasional yang dianggap merugikan rakyat kecil. Di tengah tuntutan keras dan aksi massa yang terus meluas, tindakan Dedi Mulyadi menjadi catatan penting dalam dinamika politik dan kepemimpinan daerah di tengah krisis kepercayaan publik. (MP)