Ketua Komjak Ingatkan Jaksa di Aceh: Jangan Sia-siakan Kepercayaan Presiden dan Masyarakat

Screenshot 2025 06 26 090518
8 / 100

Banda Aceh – Seputar Jagat News. Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (Komjak RI), Pujiyono Suwadi, memberikan peringatan tegas kepada para Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) se-Aceh agar menjaga kepercayaan yang telah diberikan Presiden Joko Widodo serta masyarakat kepada institusi kejaksaan. Peringatan ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh pada Rabu (25/6/2025).

Dalam arahannya, Pujiyono menegaskan bahwa kepercayaan Presiden kepada kejaksaan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Ia mengingatkan bahwa Presiden telah memberikan perlindungan, termasuk dukungan dari unsur TNI dan kepolisian, kepada para jaksa dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban moral dan profesional bagi para jaksa untuk menjaga amanah tersebut.

“Pak Presiden memberikan perlindungan dengan adanya TNI dan kepolisian. Memang sudah saatnya jaksa yang mendapatkan kepercayaan presiden maka itu juga kemudian harus dilindungi. Kepercayaan presiden itu yang kemudian tidak boleh kita sia-siakan,” ujar Pujiyono.

Pujiyono juga menyoroti hasil survei berbagai lembaga yang menunjukkan bahwa kejaksaan saat ini merupakan institusi penegak hukum yang paling dipercaya oleh masyarakat. Namun, ia mewanti-wanti agar capaian tersebut tidak membuat para jaksa menjadi arogan atau “petantang-petenteng”.

“Kalau kita kemudian petantang-petenteng, mentang-mentang dipercaya presiden, dipercaya masyarakat, perilaku kita kemudian menjadi asosial, nirkebajikan, maka juga akan muncul antipati,” tegasnya.

Menurut Pujiyono, kepercayaan publik adalah aset yang harus dijaga dengan baik. Sikap dan perilaku para jaksa di lapangan, baik dalam penegakan hukum maupun dalam kehidupan bermasyarakat, menjadi cerminan langsung dari wajah institusi kejaksaan itu sendiri.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komjak juga mengungkapkan bahwa pihaknya secara rutin menerima berbagai aduan dari masyarakat mengenai kinerja dan perilaku jaksa. Rata-rata, ada sekitar 80 laporan yang masuk setiap bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan terhadap kejaksaan terus berjalan dan masyarakat pun aktif memberikan masukan.

“Kita pingin lembaga ini tetap dipercaya oleh publik, maka responsnya itu kemudian kita teman-teman Adhyaksa harus menjaga kepercayaan. Mulai dari perilaku sampai konteks penegakkan hukum sampai pergaulan kita bersama masyarakat,” ujar Pujiyono.

Lebih jauh, Pujiyono mendorong agar jaksa tidak hanya berkutat di balik meja atau sekadar tampil formal saat bertugas. Ia ingin para jaksa membaur dengan masyarakat, bahkan terlibat aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal seperti menjadi Ketua RT atau RW.

Namun demikian, ia mengingatkan agar kedekatan dengan masyarakat tidak diiringi dengan sikap arogan atau merasa superior sebagai aparat penegak hukum.

“Kita itu tetap bergaul dengan masyarakat, bahkan bisa jadi RT, RW. Nah sehingga jangan asosial. Ketika menujukkan di masyarakat, ya jangan mentang-mentang jaksa, dipercaya, nah perilaku yang tidak terpuji,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pujiyono juga menekankan pentingnya etika dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berlalu lintas. Menurutnya, sikap sopan di jalan adalah bagian dari integritas jaksa yang harus dijaga.

“Bahkan sampai kita berlalu lintas itu kita jaga,” pungkasnya.

Peringatan Ketua Komjak ini menjadi pengingat penting bagi seluruh insan Adhyaksa bahwa kepercayaan publik dan kepala negara bukanlah hak istimewa, melainkan tanggung jawab besar yang harus dipelihara melalui integritas, kesederhanaan, dan kedekatan dengan masyarakat. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *