Dedi Mulyadi dan Tomy Winata Duduk Lesehan Bareng Warga, Komitmen Bangun Infrastruktur dan Lingkungan Cianjur Selatan

Screenshot 2025 06 18 164759
3 / 100

Cianjur Selatan – Seputar Jagat News. Suasana penuh kehangatan dan antusiasme menyambut kunjungan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke wilayah Cianjur Selatan pada Senin, 16 Juni 2025. Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dengan ribuan warga, tetapi juga momen strategis dalam menyusun langkah konkret pembangunan di wilayah selatan Jawa Barat yang selama ini kerap terpinggirkan.

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, tampak jelas antusiasme warga yang membludak menyambut kehadiran sang gubernur. Tak hanya ingin bersalaman, banyak di antara mereka yang sekadar ingin menyapa atau mengabadikan momen bersama sosok yang dikenal merakyat itu.

Namun, momen paling menarik terjadi ketika Dedi tampak duduk lesehan di tanah bersama konglomerat nasional, Tomy Winata. Keduanya terlihat santai dan akrab, duduk di antara kerumunan warga.

“Saya saat itu mengajak dia (Tomy Winata) duduk saja di bawah biar kebagian semua duduk karena warga membeludak,” kata Dedi saat dikonfirmasi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (17/6/2025) malam.

Kunjungan tersebut tak hanya simbolis. Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi mengumumkan rencana perbaikan jalan di wilayah Cianjur Selatan. Ia meminta Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk menganggarkan Rp 5 miliar, yang akan dilengkapi oleh Pemprov Jawa Barat dengan Rp 10 miliar tambahan.

Tak berhenti di situ, Tomy Winata pun menyatakan kesediaannya untuk menyumbang Rp 5 miliar, sehingga total anggaran mencapai Rp 20 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur jalan melalui program karya bakti TNI, yang ditargetkan rampung tahun ini.

“Tahun ini berarti bisa selesai,” ujar Dedi optimistis.

Dedi juga menyoroti pentingnya membangun industri pendukung infrastruktur di wilayah selatan Jabar. Ia mengungkapkan bahwa hingga kini, wilayah seperti Sukabumi, Garut Selatan, dan Tasik Selatan belum memiliki pabrik beton maupun pabrik kodnik (konblok dinamis), yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan jalan dan fasilitas lainnya.

“Sekarang Tomy Winata bersedia membangun pabrik kodnik dan beton di wilayah itu. Jadi terbuka isolasinya,” tutur Dedi.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan membuka akses ekonomi di wilayah yang selama ini terisolasi akibat buruknya infrastruktur dasar.

Selain infrastruktur, perhatian juga diberikan pada aspek pelestarian lingkungan. Tomy Winata, menurut Dedi, menunjukkan komitmen kuat dalam konservasi alam, termasuk mencegah penebangan pohon dengan membeli pohon-pohon milik warga dan milik Perhutani.

Tak hanya itu, Tomy juga menyatakan minat untuk ikut memagari kawasan Gunung Wayang di Bandung, sebagai bagian dari upaya konservasi jangka panjang.

“Dia yakin kalau Gunung Wayang dipagar, 20 tahun lagi harimau Jawa akan kembali keluar,” kata Dedi.

Lebih jauh, Tomy Winata juga menyampaikan keinginannya untuk merevitalisasi kebun-kebun teh yang kini mulai punah di Cianjur Selatan. Hal ini penting mengingat banyak lahan perkebunan teh yang kini berubah fungsi dan kehilangan nilai ekonomis serta ekologisnya.

Dedi juga menyebut bahwa revitalisasi Gunung Wayang akan dirancang seperti Taman Lingkungan Tambling di Lampung – sebuah kawasan konservasi yang sukses diinisiasi oleh Tomy Winata sebelumnya.

Dedi menegaskan bahwa pembangunan wilayah pinggiran tidak dapat hanya bergantung pada pemerintah. Sinergi antara sektor publik dan swasta menjadi kunci untuk mewujudkan perubahan nyata dan berkelanjutan.

“Harus ada pihak swasta yang mau berkorban untuk pelestarian. Dan, dia (Tomy Winata) mau,” tegasnya.

Kunjungan yang diawali dengan duduk lesehan bersama warga, nyatanya berbuah komitmen besar untuk membangun kembali wajah Cianjur Selatan – dari jalan, pabrik, hingga alamnya. Sebuah langkah konkrit menuju perubahan yang tak hanya terlihat, tapi juga dirasakan oleh masyarakat secara langsung. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *